Kapolsek Cikarang Selatan, Kompol Ridha Poetera Aditya, SH., S.I.K., M.Si, saat dikonfirmasi media membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa korban pertama kali ditemukan oleh seorang pedagang es keliling bernama Asian (53), yang kemudian melaporkan penemuan tersebut kepada Kepala Dusun setempat, Sarin (48).
"Korban pertama kali ditemukan oleh pedagang es keliling bernama Asian (53), lalu melaporkan kepada Kadus setempat bernama Sarin (48), dan Kadus langsung cek TKP," ungkap Kompol Ridha kepada wartawan.
Setelah menerima laporan dari warga, Kadus Sarin langsung menuju lokasi kejadian untuk memeriksa kondisi korban. Ia menemukan korban dalam keadaan sudah tidak bernyawa, dan segera menghubungi pihak Polsek Cikarang Selatan.
"Ketika kami periksa korban, korban sudah tidak bernyawa, langsung kami lapor ke anggota Polsek Cikarang Selatan," ujar Sarin, Kepala Dusun setempat.
"Korban diduga sedang memancing dan berteduh di bawah pohon ketika petir menyambar. Lokasi korban berada di pinggir danau dan tepat di bawah pohon, yang memang sangat rawan tersambar petir," jelas Kapolsek Ridha.
Pihak kepolisian sempat berencana membawa jenazah ke RSUD Kabupaten Bekasi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Namun, pihak keluarga menolak dan memilih untuk langsung memakamkan korban.
"Karena pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum atau pemeriksaan lanjutan, kami dari Polsek Cikarang Selatan membuat surat pernyataan penolakan dari keluarga," tambah Kapolsek.
Selanjutnya, jenazah dibawa oleh pihak keluarga ke kediamannya di Desa Cikarageman untuk dimakamkan.
#sid/bin
