JAKARTA -- Mantan Ketua DPD RI Periode 2019-2024, La Nyalla Mattalitti menuding ada skandal korupsi berjamaah di lembaga DPD RI yang baru saja dilantik pada periode saat ini.

La Nyalla merasa tahu karena dia tetap ada di lembaga DPD RI tersebut meskipun saat ini menjadi anggota biasa. Hal itu diungkapkan pria yang terpilih lewat Dapil Jawa Timur saat podcast di salah satu akun You Tube.

La Nyalla secara terang menyebut ada anggaran dobel yang disiapkan untuk reses di bulan Oktober 2024. Padahal sebelumnya reses biasa dilakukan hanya sekali saja.

"Pada saat anggaran dibuat sama Sekjend (DPD RI). Saya minta KPK cek ini tanya sama Sekjend," tegas La Nyalla.

Dia menjelaskan perihal dobel anggaran saat reses ini pernah dia tolak pada masa menjabat ketua DPD RI. "Lama usul kita tolak. Ini timses yang janjikan, iming-iming kalau Najamuddin jadi ketua reses dua kali," beber dia.

La Nyalla membeberkan padahal baru tanggal 1 Oktober 2024 anggota DPD RI dilantik. Namun kemudian 29 Oktober sudah melakukan reses tanpa kerja sama sekali.

"Padahal tugas DPD adalah membuat RUU. Jangan dianggap tak ada RUU dia nganggur laksanakan reses di daerah," cetus tokoh Pemuda Pancasila ini.

La Nyalla pun meminta agar KPK melakukan kroscek secara mendetail. Jangan hanya karena anggaran tersedia lantas reses bisa dilaksanakan dobel. "Ini pasti ada porsi anggota yang kepakai buat reses dua kali," tegasnya kembali.

La Nyalla kemudian mencontohkan perihal ada anggaran untuk kunjungan kerja ke Papua, namun ini tetiba hilang begitu saja. "Kesekjenan harus ngaku, harus diperiksa. Gak mungkin reses dua kali kan ada aturannya," pintanya kembali.

Atas sikap yang idealis ini La Nyalla juga mengaku dimusuhi oleh sesama anggota DPD RI. "Netizen yang pro mafia anti saya. Pada saat judi saya yang berantas," imbuhnya. 

#jtt/bin




 
Top