Laporan Eka Teresia
Kisah Inspiratif Dunia Pendidikan
MASA purnabakti seringkali dianggap sebagai akhir dari sebuah perjalanan panjang, sebuah titik di mana seseorang mengakhiri pengabdiannya. Namun bagi Muspardi, purnabakti justru menjadi awal dari babak baru yang penuh warna, sebuah kesempatan untuk terus berkontribusi bagi masyarakat.
Sosok kepala sekolah yang dikenal rendah hati, kebapakan, dan selalu menyejukkan hati ini telah mengakhiri masa baktinya di SMA Pertiwi 1 Padang beberapa tahun yang lalu Namun jiwa kepemimpinannya masih membekas di hati para guru.
Selama menjabat sebagai kepala sekolah, Muspardi dikenal sangat dekat dengan guru dan siswa. Pendekatannya yang humanis dan penuh pengertian membuat semua orang merasa nyaman berada di dekatnya.
Ia selalu memberikan solusi bijak untuk setiap permasalahan yang dihadapi guru, tanpa pernah sekalipun membentak atau memaki.
Ketenangannya dalam menghadapi kritik menjadi salah satu ciri khas yang dikagumi banyak orang. Ia selalu mendengarkan dengan seksama setiap masukan, bahkan kritik yang tajam sekalipun, dan menanggapinya dengan kepala dingin serta solusi yang konstruktif.
“Beliau adalah sosok pemimpin yang luar biasa. Kata-katanya selalu menyejukkan hati, dan beliau selalu memberikan solusi terbaik untuk setiap masalah. Beliau tidak pernah memandang rendah siapa pun, dan selalu memperlakukan semua orang dengan hormat,” ungkap Setiawati, salah seorang guru SMA Pertiwi dengan mata berkaca-kaca.
Kedekatan Muspardi dengan siswa juga tak kalah istimewa. Ia sering kali terlihat berinteraksi dengan siswa di sela-sela jam pelajaran, mendengarkan keluh kesah mereka, dan memberikan motivasi untuk terus belajar dan berprestasi.
Ia selalu menekankan pentingnya pendidikan karakter, dan menjadi teladan bagi siswa dalam hal kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab.
“Pak Muspardi bukan hanya kepala sekolah, tapi juga seorang ayah bagi kami. Beliau selalu memberikan nasihat yang bijak, dan selalu mendukung kami untuk meraih cita-cita,” ujar Dina Destri Ayunda, seorang alumni SMA Pertiwi dengan penuh haru.
Masa purnabakti tidak membuat Muspardi berhenti berkarya. Ia mengisi hari-harinya dengan berbagai kegiatan positif, seperti berolahraga untuk menjaga kesehatan, mengurus bisnis yang telah dirintisnya sejak lama, dan yang paling penting, aktif dalam berbagai kegiatan sosial masyarakat.
Ia juga sering terlibat dalam berbagai kegiatan amal, membantu masyarakat yang membutuhkan, dan menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus berbuat baik.
“Memasuki masa purnabakti, Justru awal dari babak baru untuk terus berkarya dan memberikan manfaat bagi orang lain. Saya percaya bahwa setiap orang memiliki potensi untuk berkontribusi bagi masyarakat, dan saya ingin terus melakukan yang terbaik selama saya masih mampu,” tutur Muspardi dengan senyum tulus.
Kisah inspiratif Muspardi ini diharapkan dapat menjadi teladan bagi para kepala sekolah lainnya di seluruh Indonesia. Kepemimpinannya yang humanis, bijaksana, dan penuh kasih sayang telah meninggalkan jejak yang tak terlupakan di SMA Pertiwi, dan akan terus menginspirasi generasi muda untuk menjadi pemimpin yang berintegritas dan peduli terhadap sesama.
Semoga makin banyak kepala sekolah yang memiliki jiwa kepemimpinan seperti Muspardi, sehingga dunia pendidikan Indonesia makin maju dan berkualitas, dan mampu mencetak generasi penerus bangsa yang cerdas, berkarakter, dan berakhlak mulia. (*)