anto narasoma
dalam rangkulanmu
warna-warni bunga memancarkan cinta
aku seperti kuyub
ke dalam percikan hujan
begitu mesra pelukanmu
ketika rangkulan cinta menggetarkan kata-kata setelah kau tiba pagi ini
aku pun tenggelam ke dalam lamunan tatkala kenangan masa lalu mencium ingatan atas kemesraan kita
lama kau pergi
setelah orang-orang menertawakan kemiskinan hatimu
yang terkulai ketika malam itu suaramu mendayu mengucapkan kalimat-kalimat ilahiyah di teras surau kampung kita
o, begitu mesra
rangkulan hatimu
ketika dekapan asmara
mengutarakan perjalanan kita,
yang terpisah dari kata-kata pilihan sajakku
ah, kini kau datang lagi
lewat hujan pagi
yang memercik sejuk
ke hatiku, karena bunga-bunga rindu tumbuh kembali
di taman belakang rumah kita (*)
Palembang, 4 Maret 2025