Puisi Wawan Susetya *)


Telah kutempuh perjalanan teramat panjang

dari satu kota ke kota lain

dari satu pintu rumah ke pintu rumah lain

tuk berjumpa bidadari yang dijanjikan kepadaku

tetapi semuanya menggeleng

bukan jodohku


O……di manakah kau bidadariku

yang dijanjikan itu

rasanya makin jauh kumelangkah mencarimu

justru kau makin menjauh pula dariku


Akhirnya aku pun menyerah:

kubersandar dan berpasrah diri kepada-Mu

aku tidak tahu

sedang Engkau Yang Maha Mengetahui

aku lemah tak berdaya

sedang Engkau Yang Maha Perkasa

aku miskin

sedang Engkau Yang Maha Kaya


Di saat aku menyerah

dan tak berdaya lagi

Engkau hantarkan aku menjumpainya

gadis pesisir utara Jawa

yang pernah menimba ilmu di bangku kuliah dekat pantai selatan

lalu aku pun bertanya lirih, “Apakah engkau tulang rusukku yang hilang?”

ia hanya terdiam, membisu

tak lama berselang

dengan keyakinan penuh, ia balik bertanya:

“Apakah kau sudah meminta izin kepada Rabb-ku?!”

aku pun mengangguk

dan ia pun memberi anggukan balasan kepadaku


Ya, engkaulah bidadari yang dijanjikan itu

tulang rusukku yang hilang satu

yang kucari-cari selama ini

yang selalu menghiasi rumah kami dengan bacaan Kalam Ilahi

begitulah petunjuk Sang guru spiritual (*)


*) Kelahiran Tulungagung 1969, seorang penulis, Sastrawan, budayawan, penggiat ForSabda dan Maiyah SWA. 

 

@hatipena

 



 
Top