Puisi Sadri Ondang Jaya
Ada negeri di tepian khatulistiwa,
tanahnya emas, lautnya perak,
tongkat kayu bersemi,
batu pun berbunga,
tapi rakyatnya menggigil di bibir asa.
Para pemimpin terpahat di prasasti,
namanya berkilau, suara membahana
lidahnya menari di altar janji,
melambung dalam angka-angka suci,
sementara rakyat menadah doa
di bawah bayang kupon subsidi.
Di menara kaca berpendingin dosa,
tangan-tangan lihai meramu angka,
Uang negara dikorup, rakyat dibuat susah.
Tipu dan dusta diracik, lalu dihidangkan
dengan senyum bersalut cerdik nan licik. [*]