Penulis: Rosadi Jamani *)


YOK kita bahas lanjutan adegan gas melon. Bunyi-bunyinya akan ada resuffle menteri. “Tahu sama tahu jaklah wak!” ujar budak Pontianak.

Adegan pertama, rakyat antre. Panjang. Berliku. Berkeringat. Demi tabung gas melon Tragedi ini terjadi di tanah air yang katanya kaya raya, tapi nyatanya rakyat masih harus berjibaku demi tiga kilogram kesejahteraan berbentuk tabung hijau.

Adegan kedua, Gerindra dan Golkar bermain teater politik. Tokoh utama, Bahlil Lahadalia. Menteri ESDM yang kini mendadak jadi antagonis dalam naskah politik terbaru.

Tokoh pendukung, Gerindra. Menyatakan, “Bukan kebijakan Prabowo!”

Golkar. Bersikeras, “Mana mungkin Bahlil main sendiri?”

Penonton, Rakyat. Bingung. Tapi tetap antre.

Lantas, siapa sutradara sebenarnya? Presiden Prabowo? Atau ini hanya improvisasi seorang menteri yang terlalu kreatif?

Ahmad Doli Kurnia, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, membela ketumnya habis-habisan. Katanya, mustahil Bahlil bikin aturan tanpa sepengetahuan presiden. Ya, tentu. Mana ada anak buah berani bikin kebijakan sendiri tanpa izin bosnya? Itu hanya terjadi di film-film kungfu.

Bahlil hanya ingin menata tata niaga gas melon, katanya. Masalah rakyat menderita? Itu dinamika. Masalah ibu-ibu menangis di depan pangkalan gas? Itu seni kehidupan. Analoginya? “Kalau sakit, harus disuntik dulu.”

Ah, betapa puitisnya.

Sufmi Dasco Ahmad dari Gerindra hadir dengan naskah tandingan. “Ini bukan kebijakan Prabowo,” katanya. Prabowo, sang presiden berkuda putih, baru turun tangan setelah melihat rakyat antre panjang.

Kebijakan dicekik, pengecer dibebaskan lagi. Rakyat bisa pajoh gas melon dengan lega. Tabir politik tersingkap. Siapa pahlawan? Siapa dalang? Ah, drama ini sungguh menegangkan.

Stok gas katanya aman. Kelangkaan katanya hanya mitos. Tapi rakyat tetap curiga. Karena dalam politik, yang jelas saja bisa tiba-tiba jadi ilusi.

Maka, begitulah. Episode ini berakhir dengan rakyat masih setia dalam antrean. Menteri masih saling tuding. Politisi masih berbicara indah.

Gas melon? Ia tetap menjadi legenda.(*)

#camanewak


*) Ketua Satupena Kalbar


@hatipena


 

 
Top