Puisi Rizal Tanjung
(Tinggal pasang pagar, hubungi pemiliknya: Nyai Roro Kidul)
Di bawah matahari yang menjual nyala,
dan bulan yang menggadaikan cahaya,
ada laut yang dilelang murah,
ombaknya dikemas dalam plastik bening,
dan pasirnya sudah dicetak jadi brosur wisata.
Di sini, di tepian jagat yang menjuntai,
kapal-kapal hantu ditarik ke dermaga,
tak perlu pawang, cukup notaris
sebab gelombang telah dijinakkan hukum jual-beli.
Bahkan badai pun kini berhak paten,
dengan izin dagang dari tuan-tuan berkemeja garam.
Lihat! Ombak bukan lagi lagu alam,
melainkan ringtone iklan properti,
dan pantai bukan lagi rahim semesta,
melainkan kavling kosong menunggu sertifikat.
Siapa mau beli senja?
Sudah dicetak dalam katalog,
hanya perlu booking fee dan janji lunas sebelum fajar.
Dijual, dijual!
Laut Kidul, lengkap dengan mistisnya,
angker bonus eksotis,
karam bergaransi, mitos masih dalam kondisi original.
Silakan datang dengan koper emas,
atau sekadar selembar peraturan baru,
karena kini Nyai Roro Kidul pun harus tunduk
pada investasi tanpa batas.
Pasang pagar, cat hijau lumut,
biarkan karang menangis dalam sunyi,
biarkan ombak tersedak dalam pagar beton,
karena lautan kini bukan legenda
melainkan aset berjangka.
Maka, selamat datang di tanah dijual,
di mana samudera bisa dicicil
dan misteri hanya butuh tanda tangan.
Hubungi pemiliknya,
jika dia masih sudi menjawab
atau tak sedang menjahit arus
menjadi kain hijau yang lebih abadi
daripada akta kepemilikan. (*)
Padang, 1 Februari 2025
@hatipena