SLEMAN, DIY -- Keributan yang terjadi di Rumah Makan (RM) Padang "Sinar Minang" gegara masalah kuah berakhir damai. Para pelaku mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada pihak korban penganiayaan dan manajemen rumah makan.
Pertemuan antara pelaku, korban, dan manajemen RM Padang Sinar Minang berlangsung Rabu (1/1/2025) malam. Permintaan maaf dilakukan secara langsung oleh para pelaku. Setelah itu, pernyataan permintaan maaf ini terunggah di sejumlah media sosial.
"Betul, kami sudah bermediasi dengan para pelaku dan akhirnya kami damai dengan cara kekeluargaan," jelas karyawan RM Padang Sinar Minang, Soni saat dihubungi awak media melalui sambungan telepon, Kamis (2/1/2025) pagi.
Soni menuturkan pelaku terbagi menjadi dua kelompok. Keduanya tidak saling mengenal sebelumnya. Namun, kompak saat melakukan kericuhan dan penganiayaan pada Rabu (1/1/2025) dini hari.
Fakta ini terungkap saat kedua kelompok pelaku mendatangi pihak manajemen RM Padang Sinar Minang. Datang dalam waktu yang terpisah dan mediasi tidak bersamaan.
"Ternyata itu dua kelompok yang tidak saling mengenal sebelumnya. Kelompok satu pemicu kerusuhan ada 5 orang, lalu yang kelompok kedua ada 2 orang," katanya.
Pascamediasi ini, Soni memastikan seluruh permasalahan telah selesai. Selain itu juga tak berlanjut ke pihak yang berwajib. Ini karena antara korban, pelaku dan manajemen RM Padang Sinar Minang sepakat berdamai.
"Sudah selesai dengan kekeluargaan semuanya. Tidak lanjut ke laporan polisi," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Soni kembali meluruskan asumsi warganet. Disebutkan bahwa salah satu pelaku mengambil uang Rp 100 ribu dari meja kasir. Dia memastikan tidak ada tindakan pencurian.
Uang pecahan Rp 100 ribu, lanjutnya, adalah milik pelaku. Dia juga memastikan para pelaku tetap membayar seluruh makanan yang dibeli. Sehingga tidak ada tindakan kriminal selain penganiayaan.
"Itu uangnya sendiri kok. Mereka tetap bayar setelah ribut-ribut kemarin, jadi tidak ada pencurian," katanya.
Usai adanya laporan, Kapolsek Godean, Kompol Haryanto, sebut timnya bergerak cepat pascapenganiayaan. Hingga akhirnya terlacak keberadaan dua kelompok pelaku. Di antaranya di Margodadi, Seyegan dan Gamol, Balecatur, Gamping.
Pelacakan ini berdasarkan rekaman CCTV RM Padang Sinar Minang. Terlihat ada tujuh pelaku yang terlibat dalam kericuhan tersebut. Dua pemuda di antaranya melakukan penganiayaan secara langsung dan terekam CCTV.
"Langsung kami lacak setelah kejadian itu dan ditemukan tujuh pelaku. Ada yang dari Margodadi Seyegan dan Gamol Balecatur, Gamping," ujarnya.
Pihaknya juga memfasilitasi pertemuan antara korban, pelaku dan manajemen RM Padang Sinar Minang. Hingga akhirnya disepakati damai secara kekeluargaan.
"Hasil kesepakatan kedua belah pihak setuju diselesaikan secara damai dengan membuat Surat Pernyataan untuk tidak mengulangi tindakan yang salah tersebut dan permasalan sudah selesai," katanya.
Sebelum, keributan terjadi di Rumah Makan (RM) Padang Sinar Minang, Godean, Rabu (1/1/2025) dini hari. Terlihat sejumlah pemuda mengeroyok karyawan rumah makan tersebut. Sementara pemuda lain dalam rombongan yang sama juga berusaha melerai.
Peristiwa ini pun viral usai diunggah di Instagram @merapi_uncover. Disebutkan penganiayaan terjadi Rabu dini hari, pukul 04.00 WIB. Lokasinya RM Padang Sinar Minang yang berada di selatan Pasar Induk Godean.
"Kejadian Pada Hari/tgl: Rabu, 01 Januari 2025 Pukul 04.00wib. Lokasi kejadian: Di RM Padang Sinar Minang Timur perempatan pasar godean. Kronologi singkatnya: Para pelaku menanyakan dan meminta kuah Padang namun dijawab oleh pegawai nya bahwa kuah Padang sudah habis. Lalu terjadi lah indikasi pengeroyokan tersebut. Silakan segera para pelaku menemui manajemen RM sinar Minang Godean," tulis narasi dalam unggahan Instagram @merapi_uncover yang dilihat detikJogja, Rabu (1/1/2025).
#dtc/bin