PASBAR, SUMBAR -- Kapolres Pasaman Barat (Pasbar), AKBP Agung Tribawanto mengingatkan kepada seluruh personilnya untuk mewaspadai berbagai potensi kerawanan yang terjadi di wilayah Pasbar saat puncak arus mudik dan balik.
“Puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada 21 dan 28 Desember 2024 dan puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada 29 Desember 2024 dan 1 Januari 2025,” kata Kapolres Pasbar, Minggu (22/12/2024).
Untuk itu dia mengingatkan personil dapat mewaspadai berbagai potensi kerawanan.
Baik pada jalur penyeberangan, arteri, serta kepadatan penumpang pada transportasi umum hingga kepadatan pengunjung di lokasi wisata.
Selain itu, dia juga menekankan pentingnya memastikan keamanan penyelenggaraan ibadah selama Natal.
BACA JUGA: Seleksi Tahap 1 PPPK 2024 Pemkab Pasbar Berjalan Sukses dan Aman
“Setiap tempat ibadah harus disterilisasi terlebih dahulu dengan langkah deteksi dini dan tindakan preventif,” tegas Kapolres.
Kemudian lanjutnya, mengenai potensi bencana alam, Kapolres meminta langkah antisipasi terhadap cuaca ekstrem melalui koordinasi dengan TNI, pemerintah daerah, BMKG, dan stakeholder terkait.
“Tim tanggap bencana dan rehabilitasi harus disiapkan untuk menjamin respon cepat dalam mengurangi dampak bencana,” pinta Kapolres.
Kapolres juga menyampaikan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) merupakan salah satu agenda nasional yang rutin dilaksanakan setiap tahun.
Lanjutnya, perayaan Nataru menjadi momen penting bagi masyarakat untuk beribadah, bersuka cita, berlibur dan berkumpul bersama berdampak pada akan keluarga, sehingga meningkatnya mobilitas serta aktivitas masyarakat secara masif di berbagai daerah.
Kapolres menambahkan, berdasarkan survei Kemenhub RI, potensi pergerakan masyarakat pada Nataru tahun ini diperkirakan mencapai 110,67 juta orang, meningkat 2,83 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Operasi Lilin
Untuk menjamin keamanan selama Nataru, Polri bersama TNI dan stakeholder terkait menggelar Operasi Kepolisian Terpusat dengan sandi Operasi Lilin 2024.
Operasi ini melibatkan 141.605 personel gabungan yang terdiri dari 75.447 personel Polri, 13.826 personel TNI, dan 52.332 personel stakeholder terkait.
Selain itu, terdapat tambahan 67.030 personel TNI untuk perbantuan, sehingga total 80.856 personel TNI siap siaga.
Ia juga mengungkapkan, Polri telah membangun 2.794 posko pengamanan, yang terdiri dari 1.852 Pos Pam, 735 Pos Yan, dan 207 Pos Terpadu.
Posko-posko ini tersebar di seluruh wilayah untuk mengamankan 61.452 objek strategis, termasuk gereja, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, tempat wisata, dan lokasi perayaan Tahun Baru.
#rel/ede