Menyikapi tingginya angka kejadian bencana, Pemerintah Aceh melalui BPBA telah mengeluarkan Surat Keputusan Pj Gubernur Aceh tentang penetapan status siaga bencana hidrometeorologi basah sejak 13 Oktober hingga 31 Desember 2024. Turut ditingkatkan kesiapsiagaan personel, peralatan maupun gudang logistic.
“BPBA mempunyai gudang logistic dan peralatan yang senantiasa siapsiaga Ketika dibutuhkan oleh kabupaten/kota atau instansi lain. Beberapa peralatan yang kami persiapkan seperti alat berat, air, logistic dan sebagainya,” jelas Fazli saat menjadi narasumber dalam dialog dengan topik Mitigasi Bencana di Penghujung Tahun, yang disiarkan Programa 1 dan Youtube rri_bandaaceh pada Rabu (11/12/2024).
Sementara itu Koordinator Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang Aceh Besar, Anang Heriyanto mengungkapkan selain membagikan informasi prakiraan cuaca secara rutin, pihaknya juga edukasi kepada semua kalangan. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan bencana.
Sementara itu Dosen Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) yang juga Peneliti Sains Atmosfer Pusat Riset Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM) Universitas Syiah Kuala (USK), Yopi Ilhamsyah menjelaskan secara konsep maupun edukasi dinilai sudah baik, namun implementasi di lapangan masih belum optimal.
Membuang sampah sembarangan hingga pembangunan yang tidak ramah lingkungan, memicu berbagai bencana. Menurut Yopi, pemahaman dan peran aktif bersama sangat dibutuhkan dalam pencegahan maupun penanganan bencana.
#ajnn/bin
