HARI untuk menghentikan perundungan adalah momen penting untuk menyoroti bahaya bullying yang semakin merajalela, terutama di lingkungan sekolah. Fenomena ini semakin mengkhawatirkan dengan banyaknya kasus bullying yang terkuak melalui media sosial, menunjukkan betapa mendesaknya kita untuk bertindak.
Anak-anak sering menjadi sasaran maupun pelaku bullying. Ini menandakan pentingnya membangun lingkungan yang aman dan bebas dari intimidasi, terutama di lingkungan pendidikan.
Namun, kekerasan ini tidak hanya terjadi di sekolah. Bullying juga merajalela di berbagai tempat, diperparah dengan keberadaan internet. Media sosial dan situs web seringkali dimanfaatkan untuk melakukan perundungan, semakin memperparah dampak buruknya pada korban.
Di Amerika, Hari Menghentikan Bullying diperingati setiap hari Rabu kedua di bulan Oktober dan untuk tahun ini peringatannya jatuh pada tanggal 9 Oktober.
Sejarah Stop Bullying Day
Dilansir dari National Today, asal usul adanya peringatan Stop Bullying Day ini bermula dari sebuah penelitian yang dilakukan mengenai bullying pada tahun 1970-an oleh Dr. Dan Olweus, seorang psikolog dari Norwegia, yang kemudian mengembangkan program pencegahan bullying setelah tragedi bunuh diri tiga anak korban bullying pada tahun 1983. Program ini mempengaruhi kebijakan anti-bullying di Amerika pada 1990-an.
Tragedi penembakan di sekolah Columbine pada tahun 1999 semakin memicu gerakan besar-besaran melawan bullying, yang berfokus pada lingkungan sekitar korban dan mendorong penerapan hukum serta kebijakan anti-bullying di sekolah-sekolah.
Georgia dan California menjadi negara tercepat dalam menerapkan undang-undang anti-bullying, dengan fokus khusus pada cyberbullying di California pada tahun 2008. Selain itu, berbagai organisasi seperti National Bullying Prevention Center dan STOMP Out Bullying berperan penting dalam memberantas bullying, termasuk cyberbullying, rasisme, dan homofobia. Gerakan The Kind Campaign, yang didirikan oleh dua mahasiswi pada tahun 2009, juga bertujuan menghentikan bullying antar perempuan.
Saat ini, bullying telah diakui sebagai masalah nasional di setiap negara, dengan banyak sumber daya tersedia bagi orang tua, guru, dan korban untuk mengatasi masalah ini.
Tujuan Peringatan Hari Menghentikan Bullying
Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya bullying dan memberikan dukungan bagi para korban. Melalui peringatan ini, masyarakat diajak untuk memahami berbagai bentuk perundungan, baik secara verbal maupun fisik, serta pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif, khususnya di sekolah.
Tidak hanya itu, peringatan ini juga menjadi ajakan untuk bersama-sama dalam menghentikan praktik bullying dan memastikan kesejahteraan mental setiap individu terjaga. Dengan begitu, diharapkan tercipta kesadaran yang lebih luas mengenai dampak negatif dari bullying.
Cara Meningkatkan Kesadaran Tentang Masalah Bullying
Meningkatkan kesadaran tentang bullying adalah langkah penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan, baik di tingkat individu, komunitas, maupun institusi:
1. Mengadakan edukasi di sekolah, tempat kerja, maupun media sosial untuk memberikan pemahaman tentang apa itu bullying, dampaknya, dan bagaimana mencegahnya.
2. Untuk tenaga pendidik, perlu menyertakan topik bullying dalam kurikulum pendidikan di sekolah maupun di institusi pendidikan serupa.
3. Memberikan pelatihan kepada tenaga pendidik dan orang tua agar mereka dapat mengenali tanda-tanda bullying dan memahami cara menangani situasi bullying secara efektif.
4. Menyebarluaskan informasi terkait layanan konseling dan terapi, baik di sekolah maupun komunitas, untuk mendukung korban bullying.
5. Memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan pesan anti-bullying. Berkolaborasi dengan influencer atau tokoh masyarakat yang memiliki dampak luas untuk berbagi cerita dan dukungan terhadap korban bullying.
6. Membentuk kelompok dukungan di sekolah atau komunitas di mana orang bisa berbicara tentang pengalaman mereka, memberikan dukungan satu sama lain, dan mencari solusi.
7. Mengadakan champaign dan tagar khusus seperti #StopBullyingDay dengan aktivitas yang mengundang partisipasi luas.
8. Memastikan adanya kebijakan anti-bullying yang jelas dan ditegakkan secara konsisten di institusi pendidikan dan tempat kerja.
#dtc/bin