SEMARANG -- Diminta secara khusus untuk membuat kursi yang digunakan Paus Fransiskus saat berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu, keahlian para siswa dan lulusan SMK Pendidikan Industri Kayu Atas (PIKA), Semarang patut diperhitungkan.
Sebagai salah satu sekolah kejuruan yang berfokus pada keahlian desain interior dan teknik furnitur, lulusan SMK PIKA laris manis di industri furnitur tanah air. Bahkan sebelum lulus pun, para siswa sekolah tersebut sudah dilirik oleh berbagai perusahaan furnitur.
Padukan kurikulum Swiss dan Indonesia
Berbeda dengan sekolah pada umumnya, para siswa di SMK PIKA harus menempuh pendidikan selama 4 tahun.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Bengkel, Dwi Hartanto, mengatakan bahwa SMK PIKA ini memang hanya fokus pada bidang perkayuan dan furniture berbahan kayu selama masa pendidikan tersebut.
Tak hanya itu, pembelajaran di SMK PIKA merupakan perpaduan dari kurikulum Swiss dan Indonesia. Hal ini bertujuan agar para siswa dapat lulus dengan kompetensi tinggi dan spesifik.
"Kami memadukan kurikulum Swiss dengan kurikulum yang berlaku di Indonesia agar bisa menghasilkan lulusan dengan kompetensi tinggi dan spesifik," kata Dwi.
Keahlian spesifik dan tinggi yang didapat oleh para alumni SMK PIKA menjadikan mereka "laku" di industri, bahkan sebelum lulus sekolah.
"Kami memadukan kurikulum Swiss dengan kurikulum yang berlaku di Indonesia agar bisa menghasilkan lulusan dengan kompetensi tinggi dan spesifik," kata Dwi.
“Biasanya saat mereka prakerin itu sudah mulai diminta oleh industri," kata Dwi.
Lebih lanjut Dwi menyatakan bahwa setiap harinya, SMK PIKA pasti menerima 1 hingga 2 tawaran pekerjaan, yang berasal dari berbagai kota di Indonesia.
“Lulusan kami juga banyak yang menjadi pengusaha furnitur, biasanya untuk keperluan ekspor,” imbuhnya.
Guna meningkatkan keterserapan lulusan di dunia kerja, Dwi memaparkan bahwa SMK PIKA rutin menggelar festival kayu dan industri week. Festival ini menjadi awang bagi SMK PIKA untuk mempromosikan karya para siswa dan mengenalkan sekolah ke industri.
“Biasanya dari acara ini juga sudah banyak permintaan kepada lulusan kami,” ujar Dwi.
#kpc/bin