JAKARTA -- Terapi dry needling dan akupuntur sama-sama menggunakan jarum dalam proses untuk mengobati masalah kesehatan. Apakah mereka berbeda?
Dokter spesialis rehabilitasi medik & Sekretaris Bidang Edukasi Masyarakat PB IDI, dr Yuli Suciati, SpKFR, AIFO-K menjelaskan dry needling ialah suatu teknik memasukkan jarum monofilamen, tanpa menggunakan obat/ cairan ke dalam kulit dan otot.
Adapun prosedur dry needling, jarum dimasukkan ke dalam tonjolan (nodul) dengan taut bands atau disebut Trigger points/TrPs or Myofascial trigger points /MTrPs.
"Jarum distimulasi secara manual," kata dr Yuli Suciati seperti dilansir Bloomberg Technoz.
Apa itu akupuntur?
Sedangkan akupuntur berasal kata dari Acupuncture (acu = needle, puncture = penetration). Terapi ini bagian dari Traditional Chinese Medicine (TCM).
Dokter Yuli mengatakan dalam TCM energi vital tubuh (qi) mengalir melalui jalur meridian.
Jika Qi seimbang maka akan sehat secara spiritual, emosional dan fisik. Jika tidak maka akan muncul penyakit.
"Terdapat 2,000 titik akupuntur yang terdapat dalam meridian," ujar dr Yuli Suciati.
Lebih lanjut, dr Yuli menjelaskan suatu teknik dari TCM dengan memasukan jarum monofilamen ke dalam kulit melalui titik meridian. Jarum distimulasi oleh praktisi akupuntur manual atau dengan stimulasi lisrik.
Persamaan dan Perbedaan Dry needling dan Akupuntur
Sama-sama menggunakan jarum monofilamen yang steril
Dry needling: dilakukan di intramuskular di TrPs/MTrPs
Akupuntur dilakukan di titik meridian
Manfaat Dry needling & Akupuntur
Dry needling: Manajemen nyeri, meningkatkan kemampuan fungsional (meningkatkan lingkup gerak sendi, kualitas pergerakan sendi)
Akupuntur: Stimulasi kemampuan penyembuhan / stimulates natural healing abilities. Memicu kesehatan fisik dan emosional.
#dec/spt