79 Tahun Sumbar, Irsyad Syafar Sayangkan Minimnya Representasi Tokoh Minang di Kancah Politik Nasional

PADANG – Ketua Sementara DPRD Sumatera Barat (Sumbar) Irsyad Syafar menyayangkan fenomena kekinian, yakni ketiadaan sosok-sosok dari Minangkabau yang memiliki corak pemikiran khas dan mampu menjadi pembeda di pentas politik nasional. 

"Kita hanya melihat orang berdarah Minang, tetapi tidak benar-benar mewakili budaya Minang yang sesungguhnya,” ujar Irsyad saat Peringatan Hari Jadi Sumbar ke-79 di Padang, Rabu (2/10/2024).

Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga dikenal sebagai mubaligh tersebut, Minangkabau dikenal sebagai daerah asal dari banyak tokoh pemikir hebat. Namun patut disayangkan, representasi tokoh Minang dalam kancah politik nasional saat ini sangatlah minim.

Bertolak dari kondisi kekinian tersebut, ia berharap kejayaan Minangkabau masa lalu dapat kembali terulang, di mana Sumbar mampu melahirkan tokoh-tokoh yang berkontribusi besar bagi pembangunan daerah dan bangsa.

"Kita tentunya berharap, generasi Minang ke depan dapat kembali bangkit, mengisi peran-peran penting dalam pemerintahan dan dunia intelektual, serta memberikan kontribusi nyata untuk kejayaan Sumbar dan Indonesia," ujarnya. 

Irsyad menyebutkan beberapa tokoh besar dari Sumbar yang pemikirannya telah mewarnai sejarah Indonesia, seperti M Yamin yang gagasannya turut melahirkan Piagam Jakarta sebagai cikal bakal Pancasila, Mohammad Hatta yang dikenal sebagai Bapak Ekonomi Indonesia dan Datuk Ibrahim Tan Malaka dengan pemikiran progresifnya yang menginspirasi kaum revolusioner Indonesia.

Selain itu, ia juga menyebut tokoh-tokoh lain seperti Buya Hamka yang berperan penting dalam bidang keagamaan, serta Agus Salim yang terkenal dengan kemampuan berdiplomasi dan berdebatnya. 

Irsyad menekankan pentingnya pengembangan potensi daerah dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk mewujudkan Sumbar yang maju dan bermartabat.

Menurutnya, tema peringatan Hari Jadi Sumbar ke-79, “Maju dan Bermartabat”, memiliki keterkaitan erat dengan optimalisasi potensi daerah serta peningkatan PAD. Tanpa pengembangan potensi daerah yang maksimal dan peningkatan PAD, sulit bagi Sumbar untuk mencapai target tersebut.

“Sumbar tidak akan dapat menjadi daerah yang maju dan bermartabat jika potensi daerah dan PAD tidak dioptimalkan dengan baik,” tegasnya.

Irsyad juga menyoroti pentingnya membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul, cerdas dan madani. SDM yang berkualitas akan menjadi penggerak utama percepatan pembangunan daerah. 

"Momen peringatan Hari Jadi Sumbar ini hendaknya dapat menginspirasi semua pihak untuk merenungkan sejarah dan kondisi Sumbar saat ini, sehingga muncul keinginan dan motivasi untuk perbaikan di masa mendatang," pungkasnya.

#ede