BATAM, KEPRI -- Data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebut sebanyak 6.445 anak tidak sekolah di Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Dinas Pendidikan Kota Batam tengah melakukan verifikasi dan validasi terhadap data ribuan anak tidak sekolah tersebut.

"Data Kemendikbudristek itu kemarin Kami (Dinas Pendidikan) dikumpulkan seluruh Indonesia kemudian kami diminta untuk melakukan verifikasi dan validasi, apakah memang betul datanya seperti itu, jadi data tersebut belum valid," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Tri Wahyu Rubianto, Senin (16/9/2024).

Tri menyebut saat ini pihaknya tengah melakukan verifikasi dan validasi data Kemendikbudristek tersebut. Ia menyebut ada tiga kategori anak tidak sekolah yang diberikan dari data tersebut mulai dari anak yang tidak pernah sekolah, anak yang dikeluarkan dari sekolah dan anak lulus tidak melanjutkan.

"Pertama bisa jadi, anak tersebut pindah sekolah ke pondok pesantren sehingga datanya tidak update. Kalau dia ke madrasah dia tertarik datanya, kalau di pondok ada yang tertarik datanya ada yang tidak. Kedua Anak lulus tidak melanjutkan, ada anak yang lulus di sekolah umum tapi memilih ke pondok, data itu tidak masuk," ujarnya.

"Ketiga anak yang belum pernah sekolah, ini sumbangsih orang tua yang tidak memutakhirkan kartu keluarga. Makanya di Batam berkoordinasi dengan Disduk dan kecamatan dan kelurahan untuk melakukan himbauan masyarakat melakukan pemutakhiran data kependudukan," tambahnya.

Tri menerangkan pihaknya telah menindaklanjuti data Kemendikbudristek tersebut dengan langkah-langkah untuk verifikasi. Ia menyebut saat ini data tersebut perlahan mulai menurun dari proses verifikasi yang dilakukan.

"Kemarin kita rapatkan, kita sosialisasi kemudian kita jelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk verifikasi dan validasi data Kemendikbud Ristek itu. Secara perlahan data itu menurun setiap harinya," ujarnya.

Tri mengungkapkan proses verifikasi dan validasi anak putus sekolah itu ditargetkan akan rampung pada Desember mendatang. Namun pihaknya sendiri menargetkan akan selesai pada bulan Oktober ini

"Proses verifikasi diberikan waktu sampai Desember. Cuman di Batam menargetkan Oktober sudah selesai disatuan pendidikan khususnya di Batam dan sesuai kewenangan Batam hingga SMP. Usai verifikasi baru dilakukan gerakan secara intensif untuk data hasil verifikasi dan validasi tersebut," ujarnya.

#dtc/bin




 
Top