WASHINGTON DC -- Keluarga miliarder Eduardo Saverin, yang ikut mendirikan media sosial Facebook bersama Mark Zuckerberg, memberikan sumbangan sebesar S$20 juta atau US$15,5 juta (setara Rp228 miliar) kepada Singapore American School (SAS), demikian diumumkan oleh institusi tersebut.
Donasi ini merupakan sumbangan terbesar dalam sejarah sekolah tersebut, tulis Inspektur SAS Tom Boasberg dalam email mingguannya yang dikirim hari Jumat
Ia mengatakan bahwa donasi ini akan memberikan dampak “transformatif” bagi institusi tersebut, yang mengajari murid-murid dari tingkat pra-taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas.
“Hadiah dari keluarga Saverin akan mendukung terciptanya ruang bermain kelas dunia, laboratorium STEM canggih” dan peningkatan lainnya di sekolah dasar baru, yang saat ini sedang dibangun, tulis Boasberg.
Dana tersebut juga akan membantu program imersi bahasa Mandarin dan “prioritas strategis lainnya,” katanya.
Pengumuman tersebut mengutip istri Saverin, Elaine Saverin, yang mengatakan bahwa ia berharap sumbangan tersebut akan membantu ribuan siswa saat ini dan masa depan di SAS.
Ia menambahkan bahwa hadiah tersebut “merupakan cara yang signifikan dan berarti bagi keluarga kami untuk menunjukkan komitmen kami kepada dunia sekolah.”
Lahir dari keluarga kaya Brasil, Eduardo Saverin, 42 tahun, pindah ke Singapura pada tahun 2009 dan melepaskan kewarganegaraan Amerika Serikat (AS) pada tahun 2011, menjelang penawaran saham perdana Facebook.
Kekayaan Saverin, yang hampir seluruhnya masih terkait dengan kepemilikannya di Facebook, yang kini bernama Meta Platforms Inc. itu, diperkirakan mencapai sekitar US$30,5 miliar, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Didirikan pada tahun 1956, Singapore American School memiliki kampus luas dengan jumlah siswa sekitar 4.000 di lingkungan Woodlands utara negara bagian kota ini.
Sekolah ini memungut biaya sekitar S$49.000 per tahun untuk siswa sekolah menengah atas, belum termasuk biaya transportasi, pajak, dan biaya lainnya.
#bbn/bin