PADANG -- Tas, dalam hal ini tas ransel, merupakan perlengkapan sekolah yang selalu dibawa anak-anak setiap hari. Sementara dari sisi kesehatan, membawa beban yang berat dapat berakibat ketegangan yang berlebihan di leher, bahu dan punggung seseorang.

Namun demikian, dalam praktik sehari-hari, anak-anak menghabiskan 6 sampai 8 jam waktu mereka untuk bersekolah. Bekal makan siang, botol air dan alat olahraga yang mereka bawa biasanya dimasukkan dalam tas sekolah.

Menurut rekomendasi American Occupational Therapy Association, American Academy of Orthopaedic Surgeons dan International Chiropractic Pediatric Association, anak-anak tidak boleh membawa beban lebih dari 10% sampai 20% dari berat badan mereka. Tetapi sangat disayangkan, batas ini sering diabaikan sehingga dapat meningkatkan risiko kram atau bahkan cedera pada tubuh anak.

Membawa beban yang berat dalam tas ransel dapat menimbulkan dampak buruk pada sistem muskuloskeletal atau sistem tulang sendi otot, saraf dan jaringan ikat. Sistem inilah yang mendukung tubuh agar dapat bergerak dan beraktivitas, seperti mengambil benda, berjalan, berlari dan sebagainya.

Para orangtua dapat mencegah terjadinya risiko-risiko cedera akibat menggunakan ransel yang terlalu berat seperti membawa tas jinjing, atau tas koper. Seperti yang dilakukan Juta (42), seorang ibu di Padang, Sumatera Barat, yang selalu membekali dua anaknya tas jinjing ketika pergi ke sekolah. Kebiasaan tersebut telah berlangsung sejak putra putrinya masih di bangku sekolah dasar.

"Tas ransel hanya berisi buku dan peralatan sekolah, untuk bekal makanan dan minuman saya bawakan anak saya tas jinjing, jadi anak tidak keberatan. Selain itu saat anak akan makan di luar kelas tinggal membawa tas jinjing saja," ujar ibu tiga orang anak tersebut.

Seperti halnya Juta, Tini (45), seorang ibu yang anak-anaknya sekolah fullday selalu membawakan anak-anaknya tas bekal jinjing agar lebih praktis. Hal itu sudah dilakukan sejak anaknya masuk sekolah.

“Anak-anak selalu saya bawakan tas jinjing, di dalamnya saya isi bekal, air minum, alat ibadah dan baju ganti. Anak-anak membawa tas ransel hanya berisi buku tulis dan alat alat sekolah saja, biar tidak keberatan saat di gendong tasnya," jelas perempuan asli Jawa namun lahir dan besar di Medan, Sumatera Utara (Sumut) tersebut ketika dijumpai di kediamannya di Padang, baru-baru ini.

#ede




 
Top