PADANGPARIAMAN, SUMBAR -- Kasus keracunan massal menyasar puluhan siswa MTs Muhammadiyah Lubuk Alung, Kabupaten Padangpariaman pada Jumat (23/8/2024) lalu sedang diselidiki secara mendalam oleh pihak kepolisian. Sementara itu, es doger milo, jajanan anak-anak yang diduga sebagai penyebar racun berikut seorang pria selaku penjualnya telah diamankan untuk kepentingan penyelidikan.

Diketahui, sebanyak 28 siswa mengalami keracunan setelah menyantap es kepal milo, sehingga harus mendapatkan pertolongan medis. Mereka mengalami sakit perut, pusing, mual bahkan sesak nafas. Lima di antaranya dengan kondisi terparah bahkan sempat dilarikan ke RSUD Padang Pariaman untuk mendapatkan perawatan intensif, sementara lainnya sebanyak 23 siswa ke Puskesmas Lubuk Alung. 

Atas kejadian ini, selain barang bukti (BB) berupa es kepal milo yang dikonsumsi para siswa, polisi juga mengamankan seorang pria, yaitu pedagang jajanan yang mengakibatkan para siswa mengalami keracunan.

“Tim kita masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengetahui pasti penyebab terjadinya keracunan pada para siswa. Sementara kami telah mengamankan barang bukti berupa es kepal milo sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan dan telah dibawa ke BPOM. Sosok pedagang jajajan tersebut juga kami amankan guna dimintai keterangan. Mohon bersabar, tunggu saja hasil pemeriksaan uji labor oleh BPOM,” ujar Kapolres Padangpariaman AKBP Ahmad Faisol Amin ketika datang langsung mengecek kondisi para siswa korban keracunan, Jumat (23/8/2024) sore.

Sebelumnya, salah seorang guru MTS Muhammadiyah Lubuk Alung mengungkap bahwa 28 siswa mengalami keracunan diduga setelah mengkonsumsi es kepal milo yang diketahui sebagai jajanan baru dan penjualnya juga baru pertama kali berjualan di depan gerbang sekolah. 

Delvideli, guru tersebut, memaparkan awal mula 28 sis­wanya itu mengalami keracunan. Menurutnya, pada saat jam istirahat sekitar pukul 09.00 WIB, para sis­wa memanfaatkan jam istirahat ini dengan belanja di depan gerbang seko­lah atau kantin sekolah.

“Selama ini siswa yang belanja di luar sekolah, aman-aman saja dan tidak pernah ada masalah. Tapi, kali ini jajanan siswa agak berbeda dari biasanya, para siswa membeli es kepal milo. Orang tersebut baru pertama kali berjualan di sekolah itu,” kata Delvideli seperti dilansir dari posmetropadang

Dijelaskan Devideli, beberapa siswa yang membeli es tersebut diserbu temannya yang hendak mencicipi rasa dari jajanan ter­sebut. Selang beberapa jam setelah meminum jajanan tersebut, saat jam pelajaran berlangsung para sis­wa mulai merasakan ada reaksi aneh ditubuh mereka, sekira pukul 11.30 WIB.

“Beberapa siswa mengeluhkan sakit perut, pusing, mual bahkan sesak nafas. Para siswa yang mengeluh ini jumlahnya puluhan orang mulai dari siswa kelas tujuh dan kelas delapan. Usut punya usut para siswa yang mengalami gejala tersebut ternyata mereka yang memakan es kepal milo yang dijual di depan sekolah,” ujar dia.

Melihat situasi itu, Delvi bersama guru lain, langsung membawa siswa ter­sebut ke Puskesmas Lubuk Alung. Setelah membawa siswa, guru-guru berupaya mencari siswa lainnya yang sudah terlanjut mengkonsumsi jajanan itu, meski belum ada efek sampingnya.

“Sedangkan siswa lain yang tidak memakan es tersebut, dipulangkan lebih cepat sekira pukul 12.00 WIB. Dari siswa yang kami kumpulkan tersebut, bertambah lima lagi siswa yang mengalami keracunan. Total ada 28 siswa yang sudah mengkonsumsi jajanan ter­sebut,” ujar Delvi.

Delvi menuturkan, dari 28 siswa tersebut, 11 di antaranya laki-laki dan sisanya perempuan, para siswa ini awalnya menjalani perawatan di Puskesmas Lubuk Alung. Setelah mendapat perawatan di sana, 22 siswa diizinkan pulang bersama orang tuanya.

Satu siswa masih berada di Puskesmas Lubuk Alung dan lima lagi dirujuk ke RSUD Padangpariaman.

"Kami akan terus awasi perkembangan para siswa ini. Kami juga sudah koordinasi dengan orang tua murid terkait masalah ini.  Kami berharap seluruh siswa bisa segera sembuh dan kembali menjalani aktivitas belajar dan mengajar di sekolah,” harapnya.

#pmp/sz2





 
Top