JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita uang Rp 4,6 miliar, ratusan perhiasan, dan belasan logam mulia terkait kasus korupsi di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto menyampaikan, barang-barang itu ditemukan dalam proses penggeledahan yang dilakukan penyidik di Balikpapan, Kalimantan Timur pada 31 Juli 2024 hingga 2 Agustus 2024.

“KPK telah melakukan penyitaan, di antaranya berupa uang kurang lebih Rp 4,6 miliar rupiah, 13 buah logam mulia, dan kurang lebih 100 perhiasan antaranya cincin, kalung, gelang, anting, dan liontin,” ujar Tessa dalam keterangannya, Selasa (6/8/2024).

Selain itu, kata Tessa, disita juga 6 unit kendaraan, 9 jam tangan dan 37 tas mewah, sejumlah barang elektronik dan dokumen.

"Nilai proyek sekitar Rp 1,3 triliun kontraknya," kata Tessa Selasa (23/7/2024).

4 Orang Dicegah ke Luar Negeri

Dalam kasus ini, KPK juga telah mencegah empat orang bepergian ke luar negeri. Keempat orang itu dicegah ke luar negeri selama enam bulan ke depan.

"Terkait dengan penyidikan perkara tersebut, pada tanggal 11 Juli 2024, KPK telah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 887 Tahun 2024 tentang larangan bepergian ke luar negeri untuk dan atas nama empat orang," kata Tessa.

Tiga orang yang dicegah berasal dari lingkup internal PT ASDP, yaitu berinisial HMAC, MYH, dan IP. Satu orang lainnya berasal dari pihak swasta dengan inisial A.

"Yaitu satu orang dari pihak swasta dengan inisial Saudara A. Sementara tiga lainnya merupakan pihak internal ASDP, yaitu Saudara HMAC, Saudara MYH, dan Saudara IP," katanya.

#dtc/bin




 
Top