JAKARTA -- Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Merry Hotma meminta Dinas Kesehatan untuk mengaktifkan kegiatan skrining jajanan yang dijual di sekitar sekolah. Khususnya di sekitar area Sekolah Dasar (SD).

Mengingat, banyaknya kasus gagal ginjal yang mengharuskan anak cuci darah akibat mengkonsumsi jajanan tidak sehat.

“Merespons kasus banyak anak-anak cuci darah di RSCM kemarin, salah satu follow up dari Komisi E waktu itu adalah harus ada warning,” ujar Merry saat pembahasan Perubahan APBD Tahun 2024, Minggu (11/8/2024).

“Apalagi sebab dari kasus itu adalah jajanan anak-anak di sekolah yang tidak terdeteksi,” tambah Merry.

Menurut dia, masih minim pengawasan kandungan bahan kimia berbahaya pada jajanan anak. Karena itu, perlu tindakan khusus menyelamatkan anak-anak dari zat kimia beracun.

“Jajanan anak di sekolah itu zat pewarnanya, pengawet pemanisnya, itu enggak ada yang kontrol, sama saja kita meracuni anak-anak SD kita,” ucap Merry.

Secepatnya, ia minta Dinas Kesehatan gencar menskrining jajanan anak untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa.

“Saya usulkan supaya direncanakan, ada alat untuk mengecek pewarnanya, pemanisnya, pengawetnya, karena anak-anak kita yang terdeteksi dan ada si RSCM ini adalah generasi masa depan,” tutur Merry.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati membenarkan adanya resistensi jajanan di sekolah terhadap kesehatan anak.

Namun untuk mengendalikan peredaran jajanan berbahan kimia, ia mengaku tidak bisa bergerak sendiri. Sebab, tidak punya kewenangan untuk menindak atau menjatuhkan sanksi.

“Kami tidak bisa melakukan penindakan terhadap penyedia jajanan anak yang tidak sesuai. Tetapi, kami melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap penyedia makanan anak di kantin sekolah,” ucap Ani.

Dinas Kesehatan juga akan menggandeng sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Seperti, Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian, serta Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengan (PPKUKM).

Untuk saat ini, Dinkes telah menjalankan program kantin sehat melalui pembinaan dan edukasi terhadap pengelola kantin.

Termasuk mensurvey tempat ideal kantin sekolah, menentukan lokasi ideal kantin, melihat akses kantin terhadap air bersih serta memeriksa kandungan di dalam jajanan anak.

“Saya setuju sekali masalah jajanan anak ini masalah penting sekali dan terhubung kuat dengan angka stunting,” pungkas Ani. 

#bad/gie




 
Top