JAKARTA -- Sekelompok massa yang merupakan anggota Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Pemuda Tri Karya (PETIR) DKI Jakarta menggeruduk kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Senin (5/8/2024). Di sana, mereka melakukan unjuk rasa terkait banyaknya proyek jalan nasional yang dinilai bermasalah di Provinsi Riau. 

Ketua DPW PETIR DKI Jakarta, Jesayas membeberkan, sejumlah proyek jalan nasional di bawah naungan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga KemenPUPR dikerjakan asal-asalan, bahkan tidak sesuai spesifikasi teknis sehingga berpotensi merugikan keuangan negara.

"Kedatangan kami ke kantor Kementerian PUPR ini untuk menyampaikan kepada Bapak Menteri Basuki kalau pekerjaan proyek jalan nasional di Provinsi Riau tidak sesuai spesifikasi teknis," ujar Jesayas.

"Karena berpotensi merugikan negara, maka kami minta pejabat Balai Jalan Provinsi Riau segera dievaluasi, bila perlu dipecat, karena banyak laporan warga tidak digubris," sambungnya.

Ada sejumlah nama yang disebutkannya dalam aksi tersebut. Mereka diduga melakukan pembiaran atas banyaknya proyek jalan nasional bermasalah di Bumi Lancang Kuning. 

"Kita juga sampaikan nama pejabat tersebut ke Menteri Basuki agar dievaluasi. Yaitu, Kasatker Wilayah I bernama Yanti, Kasatker Wilayah II bernama Herizon Manjerang dan beberapa Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yaitu Syamsurizal, Made dan Ahmad Rifin Damanik," sebutnya.

Menurut temuan pihaknya, kata Jesayas, total proyek yang diduga bermasalah yang ada di Provinsi Riau mencapai Rp564 miliar dengan 10 total paket. Di antaranya, kegiatan Preservasi Jalan Simpang Batang - SP Purnama Preservasi Jalan BTS Kota Dumai - Duri dan Dalam Kota Dumai Tahun Anggaran (TA) 2020 dan TA 2021 dengan total nilai anggaran Rp37 miliar. 

Lalu, kegiatan Preservasi Rekonstruksi Jalan Sp Lago - Sp Buatan - Siak Sri Indrapura - Mengkapan/Buton pada Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Riau TA 2018-2022 sampai dengan 2023-2024 Multiyears yang menelan anggaran total selama 6 tahun sebesar Rp487 miliar.

"Terakhir, yaitu proyek tumpang tindih pada Peningkatan Jalan Lipat Kain - Lubuk Agung - Batu Sasak - Batas Sumbar senilai Rp40 miliar yang seluruhnya di bawah naungan Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Bina Marga," pungkas Jesayas.

#hln/bin







 
Top