Sosialisasi dan koordinasi kian digencarkan agar anak benar-benar terlindungi dari tindak kekerasan fisik maupun mental.
Sebelumnya, Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Daniel S. Marunduri sempat dicurhati Diana, guru SDN Sidoharjo 2, Kecamatan Gedeg yang mengeluh banyaknya aksi bullying di kalangan pelajar saat gelaran Jumat Curhat, Jumat (26/7/2024).
Dalam sesi tanya jawab itu, Diana meminta polisi aktif mengunjungi sekolah-sekolah. Ia juga meminta polisi gencar menyosialisasikan bahaya dan pencegahan aksi bullying di sekolah. Khususnya pada kalangan pelajar yang masih belum banyak mengerti akan bahaya dan dampak dari aksi perundungan.
Mendengar curhatan itu, Daniel pun langsung menugaskan Kapolsek Gedeg Iptu Sukaren untuk datang ke sejumlah lembaga pendidikan, guna memberikan materi tentang pencegahan bullying, mulai jenjang SD, SMP dan SMA.
Sosialisasi ini sekaligus untuk mengedukasi para pelajar agar menghentikan aksi perundungan yang dapat berdampak buruk terhadap fisik dan mental mereka.
’’Polisi menjadi pembina upacara di sekolah sudah berjalan. Sekarang kami jadwalkan ada pembelajaran tambahan dengan materi bahaya narkoba dan bullying,’’ terang Daniel.
Pihaknya meminta ikut menjaga dan mengawasi pergaulan buah hatinya. Khususnya dari peredaran narkoba. Sebab, narkoba kini telah menjadi kejahatan luar biasa yang menyasar semua kalangan. Mulai dari kaum muda hingga dewasa.
Bahkan, pihaknya pernah meringkus bandar besar dengan barang bukti sebanyak 1 juta butir pil koplo di Desa Sidoharjo.
Untuk itu, Daniel tak segan meminta aparat penegak hukum, khususnya tiga pilar desa. Mulai dari bhabinkamtibmas, babinsa dan kades, untuk aktif mengawasi lingkungan mereka
’’Kami juga berharap dukungan dari seluruh elemen masyarakat terhadap program kerja TNI-Polri, agar situasi kamtibmas tetap aman dan kondusif,’’ tegasnya.
#rel/ede
