ilustrasi seorang siswi belajar daring
JAKARTA -- Seorang ibu berinisial TR (36), orangtua murid sekolah swasta di Kemang, mengatakan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring mengganggu aktivitasnya. Dia pun protes karena sudah dua minggu anaknya mengikuti KBM secara daring sejak hari pertama sekolah. 

"Terus terang itu mengganggu kegiatan saya. Saya enggak bisa alasan sama kantor atau orang lain bahwa anak-anak sekolah online, ini bukan zaman pandemi," kata TR saat ditemui di Kemang, Kamis (25/7/2024). 

Dia kewalahan mengajarkan disiplin karena anak tidak perlu berangkat pagi untuk ke sekolah. Selain itu, anak-anak juga jadi tidak bisa bersosialisasi dengan temannya. TR mendapat kabar bahwa ada renovasi bangunan di sekolah, sehingga membuat siswa tidak bisa belajar di kelas.   

Namun, dia menyayangkan tidak ada kejelasan tenggat waktu dalam renovasi itu.

"Mungkin ada renovasi, di atas bisa dicek, tetapi tidak renovasi yang besar dan tidak bisa memberikan kejelasan tenggat waktu. Sementara namanya sekolah, orang tua murid ingin tahu ini selesai renovasinya kapan, tenggat waktunya kapan, rancangannya seperti apa segala macam. Itu tidak diberikan ke kami," kata TR.

Orangtua lainnya, RE (50) mengaku kesulitan mengawasi anak saat belajar daring. Dia juga mengeluh karena anak malah jadi banyak terpapar gadget.  

Kata RE, pihak sekolah beralasan renovasi gedung sekolah ketika memutuskan memberikan pengajaran secara daring. Namun kabar itu baru diumumkan H-1 sebelum KBM dimulai, sehingga membuat orangtua kaget.

RE menduga, bukan renovasi yang menjadi alasan di balik KBM daring, melainkan konflik internal antara pengurus yayasan sekolah tersebut dengan ahli waris yayasan. 

"Ya tadinya alasannya renovasi sekolah. Tetapi ada beberapa orang tua murid yang curiga, sehingga mencoba cari tahu, dipertemukan lah ternyata ada permasalahan antara para pengurus yayasan," tambah RE.

#kpc/bin







 
Top