PADANG — Dinas Pertanian Kota Padang memastikan seluruh hewan kurban yang ada di Kota Padang terbebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Upaya yang telah dilakukan organisasi perangkat daerah (OPD) tersebut untuk memastikan hewan kurban terbebas dari PMK adalah dengan mendistribusikan 4.000 vaksin PMK sejak Januari hingga Mei 2024.

Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Yoice Yuliani kepada awak media di Padang, Rabu (12/6/2024), mengatakan, hingga saat ini Pemerintah Kota (Pemko) Padang sudah bisa memastikan bahwa penyakit menular terutama PMK bisa diatasi.

“Insya Allah tidak ada lagi PMK pada sapi. Kalaupun ada penyakit menular ini tidak terlalu parah dan bisa kita atasi dengan meningkatkan imun pada hewan kurban yang ada,” ujarnya. 

Menurut Yoice, pemberian atau penyuntikan vaksin pada sapi ini dilakukan pada Januari hingga Mei 2024. Sementara untuk Juni sengaja tidak dilakukan penyuntikkan vaksin PMK karena akan dilaksanakannya penyembelihan hewan kurban di Hari Raya Idul Adha.

“Kalau Juni sengaja tidak kita laksanakan penyuntikan karena takutnya akan berpengaruh pada hewan ternak tersebut,” tuturnya lagi.

Lebih lanjut Yoice mengatakan, PMK ini merupakan virus yang bisa menyebar dari satu hewan ternak ke hewan ternak lainnya. Untuk mengantisipasi hal tersebut, peternak harus memperhatikan kebersihan dari kandang dan juga kebersihan dari makanan sapi atau hewan ternak.

“Kita harapkan petani memperhatikan kebersihan mulai dari kandang, makanan hewan ternak, dan juga memperhatikan kebersihan dari sapi-sapi yang diternaknya. Sementara tingkat penularan PMK ini cukup tinggi, sehingga memang harus dipisahkan, kecuali imun tubuh sapi tersebut kuat,” katanya. 

Yoice menjelaskan bahwa ternak yang memiliki imun tubuh yang kuat tidak akan tertular meskipun berada dekat dengan ternak yang terkena PMK. “Sama dengan virus-virus yang diderita oleh manusia, seperti Covid. Kalau imun kuat, tidak akan tertular,” ujarnya.

Dikatakannya, tingkat kematian PMK jarang yang tinggi, karena masyarakat selalu diimbau untuk melapor kepada pihak yang berwajib jika ternak mereka mengalami gejala PMK. Melalui laporan tersebut, ternak yang menderita PMK langsung ditangani sehingga jarang ada kasus kematian ternak.

“Rata-rata hewan yang PMK ditangani dengan cara memberikan makanan yang lebih sehat lagi sampai imunnya meningkat sehingga tidak banyak yang mati,” ucapnya. 

Ia menyebutkan, untuk Kota Padang sendiri belum ada ternak yang terkena PMK, namun pihaknya terus berupaya melakukan pengecekan ke lapangan untuk antisipasi. 

“Saat petugas ke lapangan, dan ada yang terdeteksi, biasanya langsung diobati. Obat khusus PMK ini tidak ada, tapi lebih kepada pemberian vitamin dan antibiotik,” ujarnya. 

Yoice menuturkan, pemberian vaksin PMK pada ternak merupakan program pemerintah yang rutin dilakukan agar imun ternak menjadi kuat sehingga tidak mudah tertular PMK. 

“Tahun 2024 target kita sampai 4.000 dosis vaksin untuk 4.000 ekor ternak. Kondisi sampai April ini, vaksin yang sudah diberikan kepada ternak sekitar 1.075 dosis. Vaksin diberikan sebanyak tiga kali dengan jarak waktu tiga bulan, ini sama dengan vaksin booster,” tuturnya.

Sebagai upaya pencegahan terhadap PMK, ia mengimbau kepada peternak agar terus meningkatkan kewaspadaan PMK dengan rutin melakukan vaksinasi pada ternak yang sehat, meberikan pakan yang berkualitas dan sehat untuk memperkuat imun ternak.

“Pencegahan juga harus dilakukan dengan cara menjaga kebersihan kandang dan memisahkan ternak yang memiliki gejala PMK, kalau ada tanda-tanda sakit, segera laporkan,” ucapnya. 

#pdk/dri




 
Top