Puluhan boks benih lobster itu disita saat melintas tepatnya di Perairan Kampung Laut, Tanjab Timur pada Jumat (10/5/2024). Jumlahnya diperhitungkan mencapai ratusan ribu ekor benih lobster.
Agus, Kapten TNI AL mengatakan bahwa baby lobster tersebut tidak dilengkapi dengan dokumen pengantar yang sah. Alhasil benih lobster itu disita petugas.
"Baby lobster dikemas dalam wadah plastik beroksigen yang dimuat dalam 52 boks styrofoam," ujar Agus, Sabtu (11/5/2024).
Setelah mengamankan benih lobster itu, petugas menginisiasi koordinasi bersama dengan Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi, untuk mempertahankan hidup baby lobster yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi ini.
"Hal ini merupakan keberhasilan bersama melalui sinergi yang harmonis dari seluruh instansi yang terlibat," katanya.
Proses penyelamatan benih lobster itu dilakukan dengan cara reoksigenasi kantung plastik wadah benih lobster menggunakan oksigen murni. Selanjutnya, dikemas kembali dalam boks dengan tambahan kantung es batu untuk menjaga suhu agar tetap dingin.
Sementara itu, Kepala Karantina Jambi Sudiwan Situmorang menegaskan dukungannya terhadap upaya penyelamatan benih lobster ini. Hal ini sebagai bentuk menjaga kelestaraian sumber daya perikanan di tanah air.
"Karantina Jambi serius dalam mendukung tindakan anomali terhadap lalulintas komoditas hewan, ikan, dan tumbuhan dari dan ke Provinsi Jambi. Kami berupaya tetap kompeten, unggul, amanah, dan tangguh dalam menjaga kelestarian sumber daya pertanian dan perikanan guna menjaga ekosistem di NKRI," pungkasnya.
#tik/bin
