JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengungkapkan rasa dukanya atas kejadian Lakalantas Bus Trans Putera Fajar di Subang yang mengangkut pelajar SMK asal Depok dan menelan 11 korban jiwa.
Sandiaga mengatakan kejadian tersebut mengundang banyak perhatian, termasuk penilaiannya bahwa kasus tersebut memerlukan manajemen yang lebih efektif dan komperhensif. Dengan hal itu, Sandiaga berharap agar kejadian nahas ini tidak terjadi lagi di kemudian hari.
"Kita harus lakukan edukasi baik dan memberikan informasi kepada para pelaku. Kami tim Parekraf mengecek ke Kemenhub serta mengecek asosiasi perjalanan bus mana yang lolos penilaian. Semoga tidak terjadi lagi," ujarnya dalam acara virtual Brief With Sandi Uno (WBSU), Senin (13/5/2024).
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Jules Abraham Abast menjelaskan kronologi kejadian tersebut.
"Kendaraan Bus Trans Putera Fajar AD-7524-OG datang dari arah selatan menuju utara. Saat melaju pada jalan yang menurun oleng ke kanan menabrak kendaraan Feroza dari arah berlawanan," ujar Jules.
Jules merinci setidaknya bus sempat menabrak empat kendaraan di jalan raya. Bus yang oleng tersebut, lanjut Jules, kemudian terguling miring ke kiri dengan posisi ban kiri di atas dan terselusur, sehingga menabrak tiga kendaraan sepeda motor.
"Salah satunya menabrak kendaraan jenis roda dua yang terparkir di bahu jalan," ungkap Jules.
Kendaraan yang menurut pengakuan sang sopir mengalami rem blong itu akhirnya terhenti setelah menabrak tiang yang ada di bahu jalan arah Subang menuju Bandung, tepat di depan Masjid As Sa'adah.
Terdapat 64 korban dari kecelakaan tersebut, dengan rincian 11 orang meninggal dunia, 13 orang mengalami luka berat, dan 40 orang mengalami luka ringan.
“Dari 11 jenazah meninggal dunia, 10 masih di ruang jenazah dan 1 sudah diserahkan ke keluarga dibawa ke Subang,” kata Jules saat dikonfirmasi Bloomberg Technoz, Minggu (12/5/2024).
#dec/ros