PADANG -- Bupati Solok Epyardi Asda kerap di-bully di media sosial (medsos) gegara kerap turun membantu korban bencana banjir lahar di Agam dan Tanah Datar. Ia dituduh memberikan bantuan itu hanya untuk pencitraan menjelang Pemilihan Kepala Daerah Sumbar 2024.
"Saya sering di-bully. Dituduh pencitraan oleh netizen di media sosial. Tapi semua itu tidak benar. Hanya Allah yang tahu," kata Epyardi Asda menanggapi tudingan itu kepada awak media di Padang, Minggu (19/5/2024).
Epyardi menjelaskan, tudingan dari netizen itu bahkan didengarnya saat menghadiri acara Halal Bi Halal Ikatan Keluarga Matua Saiyo, Agam se-Jabodetabek, Minggu (19/5/2024).
"Tapi bagi saya itu tak masalah. Saya bekerja demi masyarakat yang membutuhkan karena bencana," ujar Epyardi.
Ia menegaskan bahwa dirinya maju pada Pilkada Sumbar 2024 bukan untuk mencari jabatan atau kekayaan, namun benar-benar mengabdi kepada masyarakat.
"Kalau kekayaan, Alhamdulillah saya sudah cukup. Soal jabatan, tentu lebih nyaman bertarung untuk kedua kalinya jadi Bupati Solok, daripada maju di Pilgub Sumbar," jelas Epyardi.
Tokoh unik yang senang bicara blak-blakan ini menjelaskan, setelah terjadi bencana banjir lahar pada Sabtu (11/5/2024) pekan lalu,dirinya kemudian turun ke lokasi di Agam dan Tanah Datar. Ia membantu korban dari uang pribadinya sebesar Rp 1 miliar.
"Bahkan saya mendirikan dua dapur umum. Satu dari Pemkab Solok dan satu lagi pribadi saya," jelas Epyardi.
Seperti diketahui, Epyardi telah menyatakan ikut bertarung pada Pilkada Sumbar 2024 menantang gubernur petahana, Mahyeldi. Kemunculan namanya di kostestasi Pilgub Sumbar sontak membuat bergejolak segenap pendukung kubu tokoh seberang, sehingga serangan berupa pemberitaan hingga komentar-komentar miring kerap mengarah ke Epyardi. Singkatnya, tampak sekali bahwa sosok Epyardi Asda merupakan ancaman besar yang tak bisa dianggap main-main oleh pihak-pihak yang juga membidik kursi Sumbar-1. Tak terkecuali bagi gubernur petahana berikut kelompok-kelompok pendukungnya.
Betapa tidak, politisi PAN yang pernah selama tiga periode (2004-2018) menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PPP itu secara tegas membuktikan keseriusan untuk maju sebagai calon Gubernur Sumbar. Untuk itu ia telah mendaftar di Nasdem, Demokrat, Golkar dan Gerindra.
Dari sejumlah nama tokoh Sumbar, baru Epyardi dan Rektor UNP yang terang-terangan siap maju pada Pilkada Sumbar 2024. Sedangkan Ketua DPD Gerindra Sumbar Andre Rosiade dan Ketua DPD Demokrat Sumbar Mulyadi sepertinya memilih jadi anggota DPR RI.
Mantan calon Gubernur Sumbar 2020, Fakhrizal dan wakilnya Genius Umar, juga hampir dipastikan tidak ikut lagi.
#kpc/ede