Kemudian berdasarkan data di lapangan sekitar 315 ha lahan pertanian sudah terdampak langsung akibat semburan abu vulkanik Gunung Marapi. Lebih rinci sekitar 40 ha lahan pertanian petani dilaporkan merugi atau gagal panen.
"Penyumbang produksi sayur-sayuran di Sumbar ini memang banyak dari dua daerah itu," katanya.
Kondisi pertanian masyarakat tersebut diperburuk oleh serangan hama serta kondisi iklim yang selama beberapa waktu terakhir tidak menentu.
Akan tetapi secara umum kebutuhan sayur-sayuran di Provinsi Sumbar masih dapat terpenuhi berkat pasokan dari Alahan Panjang, Kabupaten Solok serta dari Pulau Jawa.
Berdasarkan rekomendasi yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) masyarakat yang bermukim di sekitar Gunung Marapi, pendaki, pengunjung atau wisatawan tidak diizinkan masuk atau berkegiatan di wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek).
Dengan adanya rekomendasi tersebut, Ferdinal mengatakan pemangku kepentingan harus mulai memikirkan kompensasi bagi petani yang dilarang bercocok tanam dalam radius 4,5 kilometer.
"Data yang kami himpun sekitar 2.000 petani dalam radius 4,5 kilometer itu pada umumnya berada di Kecamatan Candung dan Sungai Pua," sebutnya.
#ant/bin