JAKARTA -- Ada yang berbeda pada kampanye Partai Demokrat dalam menyambut Pemilu Serentak 2024, salah satu paling mencolok adalah wujud pemasangan baliho dan spanduk politik.
Di saat pencoblosan Pilpres 2024 yang tinggal satu bulan lagi, Demokrat tidak banyak memasang foto calon presiden dan wakil presiden 2024 di baliho partai maupun calon legislatif (Caleg) pada ruang publik.
Awak media memantau, di sejumlah titik di Jakarta dan Tangerang, baliho dan spanduk Demokrat hanya memajang foto dan nama caleg. Beberapa di antaranya ditambahkan dengan foto Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Di Flyover Pasar Senen, Jakarta Pusat contohnya. Pada Jumat (5/1/2023), baliho jumbo salah satu caleg DPR RI asal Demokrat hanya menampilkan foto AHY dan Ketua Majelis Tinggi Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Tidak ada foto maupun nama calon presiden dan wakil presiden yang diusung Demokrat di Pilpres 2024, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Bahkan di Jalan Dukuh Atas, Setiabudi, Jakarta, baliho jumbo Demokrat hanya memasang foto AHY disertai narasi ajakan mencoblos partai bernomor 14.
Hal serupa juga terlihat di Jalan Kalideres, Jakarta Barat. Pantauan di lokasi, beberapa spanduk Demokrat hanya menonjolkan masing-masing caleg, baik untuk DPRD maupun DPR RI tanpa menambahkan foto maupun dukungan untuk capres dan cawapres nomor urut 2.
Bergeser ke wilayah Tangerang Selatan, spanduk-spanduk caleg Demokrat yang terpasang di pinggir jalan juga tidak mengendorse Prabowo-Gibran. Mayoritas, hanya berisi foto caleg DPRD dan DPR RI disertai narasi dukungan untuk Demokrat.
Kondisi ini pun menimbulkan pertanyaan publik terkait keseriusan Demokrat sebagai partai pendukung Prabowo-Gibran. Pada satu sisi ada yang berasumsi Demokrat separuh hati dukung Prabowo - Gibran. Sementara pada sisi lain banyak pula yang memaklumi bahwa hal tersebut merupayakan upaya taktis Demokrat untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan optimisme para kader dalam memenangkan parpol mereka di Pemilu 2024, terutama di kontestasi Pemilu Legislatif (Pileg).
Bahkan, banyak pula publik yang berpendapat bahwa sosok SBY dan putra sulungnya AHY justru bikin suasana hati lebih sejuk. Rata-rata mengakui bahwa kharisma SBY selaku mantan Presiden RI yang terkenal santun dan humanis masih membekas di hati. Mereka lebih memandang dari sisi attitude dan kewibawaan, kebetulan SBY dan AHY mewakili sisi pandang tersebut. Pun Demokrat saat ini bukan partai penguasa.
Kondisi serupa sempat terjadi saat awal masa kampanye Pemilu 2024 November 2023. Partai pemenang Pemilu 2009 ini tidak menyertakan foto maupun narasi ajakan untuk mencoblos Gibran sebagai cawapres pendamping Prabowo, paslon yang resmi didukung Demokrat.
Saat itu, Demokrat mengaku tidak memasang foto Gibran karena bagian dari strategi internal partai. Hal ini berkaitan dengan sikap Demokrat yang sebelumnya mendukung Capres Anies Baswedan, sebelum akhirnya beralih kepada Prabowo-Gibran.
#mdk/red