KAB.BEKASI, JABAR -- Belum lama ini, anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina EP (PEP) Regional Jawa Subholding Upstream berhasil menemukan sumur sumber minyak dan gas (migas) baru di Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Mengenai penemuan ini, pemerintah disarankan untuk membeli lahan untuk kawasan steril dan merelokasi warga sekitar.
Menurut Pengamat Tata Kota Nirwono Joga, dengan adanya temuan sumur minyak tersebut, pihak berwenang baik itu pemerintah pusat atau Kementerian ESDM, atau PT Pertamina, maupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi harus segera membuat batas wilayah atau deliniasi kawasan bebas aktivitas untuk warga. Aktivitas yang dimaksud seperti kawasan perumahan, perkantoran atau perdagangan.
Ia menambahkan, kawasan sekitar sumur minyak juga harus steril atau bebas dari aktivitas warga. Maka dari itu, ia menilai pihak berwenang harus membeli atau membebaskan tanah milik warga dengan harga yang layak serta merelokasi permukiman warga di sekitar sumur minyak. Kawasan steril itu diperlukan untuk keamanan warga sekitar, misalnya untuk mencegah terjadinya kebakaran atau ledakan di sumur minyak.
"Kawasan streril tersebut harus dibeli/dimiliki negara. Jika masih milik masyarakat, pemerintah harus membebaskan/membeli tanah tersebut dengan harga yang layak dan merelokasi permukiman warga di sekitar sumur minyak," katanya ketika dihubungi detikProperti, Kamis (4/1/2024).
Terkait relokasi ini, kata Nirwono, bisa dilakukan oleh Pemerintah Bekasi dengan bantuan beberapa pihak.
"Relokasi harus dilakukan pemerintah melalui Pemkab Bekasi sebagai warganya. Soal perumahan barunya bisa dibantu bersama, tanahnya disediakan Pemkab Bekasi dan dibangun oleh CSR Pertamina," tuturnya.
Nirwono menambahkan, air di sekitar sumur minyak biasanya mengandung minyak. Hal ini tentunya tidak layak pakai dan kawasan tersebut tidak cocok untuk dijadikan permukiman.
"Kawasan sekitar sumur minyak biasanya air tanahnya juga mengandung minyak sehingga juga tidak layak pakai sehingga kawasan sekitarnya tidak layak untuk perumahan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, pada Desember 2023, anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina EP (PEP) Regional Jawa Subholding Upstream berhasil menemukan 2 sumur sumber minyak dan gas (migas) baru di Jawa Barat. Salah satu sumur tersebut berada di Kabupaten Bekasi.
Lokasi sumur migas di Bekasi, lebih tepatnya berada di Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Sumur migas itu diberi nama East Pondok Aren (EPN-001) di wilayah kerja PEP Tambun Fild.
KEPINGIN Gabung Jadi Biro Perwakilan Media Online Sumatrazone di Wilayah Anda? Dapatkan Aneka Fasilitasnya! Hubungi Kami via WA: +6283181675398. SYARAT RINGAN, QUOTA TERBATAS!
Sumur baru itu berhasil mengalirkan minyak dan gas pada DST kedua dengan rate minyak sebesar 402 BOPD (barrels of oil per day/barel minyak per hari) dan rate gas mencapai 1,09 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day of gas/standar juta kaki per kubik).
Meski sudah ada temuan sumber sumur migas baru, namun Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara mengatakan angka temuan sumur migas itu masih dihitung.
"Dari sisi discovery memang ada, tetapi angkanya ya kita lagi hitung. Nggak sebanyak yang disampaikan lah. Mau diapakan kan nanti ke SKK, ini SKK lagi hitung," ujarnya, dikutip dari detikFinance, Rabu (3/1/2024).
Warga Didatangi Seseorang
Sumur minyak bumi di Kampung Gubug RT 1/RW 2 Desa Sukawijaya, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi kabarnya memiliki kandungan cadangan mencapai 92,7 juta barel.
Di pinggir jalan ke lokasi sumur, terdapat plang warna biru yang bertuliskan, 'Lokasi Sumur EPN-001 0,5 Km'
Sepanjang menuju ke lokasi sumur, kondisi jalan yang dilalui sudah cukup baik. Jalanan sudah beraspal dan tidak banyak lubang. Menariknya, jika cek ke Google Map, lokasi Kampung Gubug tidak ditemukan.
Di lokasi sumur minyak bumi tersebut, terdapat kubangan air besar yang terletak di sisi kanan setelah melewati jembatan kecil.
Kepada awak media pada tengah Desember 2023 warga setempat mengungkap bahwa lokasi sumur minyak itu sebenarnya sudah ditemukan sejak 10 tahun lalu.
Sebelum warga mengetahui adanya sumur minyak di wilayahnya, ada seseorang yang datang meminta izin untuk melakukan pengujian di lahan persawahan
“Udah hampir puluhan tahun (informasi penemuan adanya sumur minyak), ada seperti di bom gitu dimasukin dinamit,” ucapnya.
“Pas ditaroin (dimasukkan) dinamit, meleduk. Bergerak nih rumah-rumah banyak yang pada retak waktu 10 tahun (lebih) yang lalu pengecekan bahwa di bawah ada minyak,” tuturnya.
Kendati demikian, setelah itu sejumlah warga yang terdampak diberikan dana kompensasi dengan nominal sekira Rp300 ribu per KK.
“Dipanggil ke kantor desa udah lama itu sepuluh tahun ke sono lah pas ada pengeboman itu dinamit. Gak lama dikasih itu ke kantor desa, dikasih uang anu (kompensasi) tuh kan sawahnya pada dalem,” jelas Masdi.
Sejak saat itu, aktivitas kembali normal. Warga sekitar yang memiliki lahan di persawahan itu kembali menggarap sawahnya.
Hingga pada akhirnya, sekira 7 bulan lalu sejumlah lahan persawahan di sekitar wilayah tersebut dibeli oleh pihak Pertamina.
Sementara, Ketua RT 02 RW 02 Kholid Sofyan Hadi, mengatakan aktivitas di Sumur East Pondok Aren (EPN)-001 telah terjadi sejak sekira bulan Juni 2023 lalu.
“Awal kita tahu itu Pertamina di bulan Juni pengurukan, nah Desember ini katanya kita dapet kabar sudah berhasil dapat itu minyaknya,” kata Kholid.
Senada dengan Masdi, Kholid mengatakan sebelum ditemukan sumur minyak, wilayah tersebut merupakan lahan persawahan milik warga sekitar.
“Disitu lahan pertanian, sawah. Gak ada apa-apa khusus pertanian aja,” ucapnya.
#dtf/mae