JAKARTA -- Pengunjung kawasan wisata Kota Tua yang bercokol di antara wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara akhir-akhir ini resah dengan keberadaan sejumlah PKL (pedagang kaki lima) yang menjajakan dagangan secara serampangan di areal Taman Stasiun. Para PKL dengan seenaknya menghamparkan banner atau terpal di pelataran stasiun sebagai lapak tempat berdagang, sehingga mengurangi kenyamanan pengunjung yang ingin bersantai menikmati keindahan malam di salah satu objek wisata kebanggaan DKI Jakarta tersebut.

BACA JUGA: Geger Aksi Pembakaran Bendera Merah Putih di Cimanggis Depok!

Lidya (47), pengunjung dari Kota Bekasi, mengungkap, saat ini duduk santai di pelataran Taman Stasiun Kota Tua tak senyaman sebelum-sebelumnya. Areal tersebut makin terasa sempit, disamping saat ini kawasan wisata Kota Tua semakin ramai pengunjung, PKL  yang menghamparkan terpal untuk berdagang juga sangat mendominasi.

"Taman yang seharusnya untuk tempat santai dan rileks bagi pengunjung mustinya tidak boleh dikuasai pedagang. Sekarang bisa dilihat sendiri faktanya bahwa Taman Stasiun Kota Tua ini seolah kepunyaan para pedagang," ungkap ibu satu orang putri dalam nada kesal. 

KEPINGIN Gabung Jadi Biro Perwakilan Media Online Sumatrazone di Wilayah Anda? Dapatkan Aneka Fasilitasnya! Hubungi Kami via WA: +6283181675398. SYARAT RINGAN, QUOTA TERBATAS!

Tidak itu saja, menurut Lidya yang dijumpai www.sumatrazone.co.id pada Sabtu (9/12/2023) malam, pedagang yang saat ini mendominasi juga seenaknya mematok harga. "Istilahnya siap-siap kena getok kalau kita para pengunjung tidak menanyakan terlebih dahulu harga makanan atau minuman!," ungkapnya. Selain itu ia juga mengeluhkan kehadiran para pengamen yang saban beberapa menit datang silih berganti.

Sejumlah pengunjung lainnya bahkan menengarai bahwa ada pihak-pihak tertentu yang mengkoordinir para PKL maupun pengamen di kawasan wisata Kota Tua sehingga tercipta situasi dan kondisi yang belakangan menjadi tidak nyaman bagi pengunjung.

Kecurigaan mereka rupanya tak meleset. Sebab salah satu pedagang yang enggan disebutkan identitasnya mengakui bahwa untuk berdagang di Taman Stasiun Kota Tua memang sudah ada yang mengkoordinir. 

BACA JUGA: Kini Bergulir Penolakan RUU DKJ "Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden"! 

“Untuk dagang di taman stasiun kota sudah ada yang koordinir jadi kami bisa dagang di sembarang tempat, maka itu kita naikkan harga minuman maupun makanan untuk menutupi biaya tempat yang kami bayar ke yang koordinir tempat tersebut,” akunya.

Ia juga mengungkapkan bahwa sebelumnya para PKL di Taman Stasiun Kota Tua kerap kena sasaran razia penertiban. Namun belakangan, para PKL selalu dapat bocoran bahwa akan ada razia.

“Biasanya sih razia dilakukan tiap minggu selama beberapa kali. Tapi itu sementara saja, kalau sudah ada info lagi dan aman, baru kami dagang kembali,” ucapnya sembari senyum simpul.

#bin





 
Top