JAKARTA – Pemahaman tentang konsep Business Model Canvas (BMC) dan pentingnya persiapan memulai bisnis menjadi langkah awal yang wajib diketahui bagi para pebisnis pemula.
Berdasarkan catatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), tahun 2023 UMKM tetap menjadi pahlawan perekonomian nasional dengan membuka peluang usaha dan lapangan kerja, di mana target pada 2024 adalah lebih dari 4 juta lapangan kerja baru.
BACA JUGA: Dukung Pengembangan Konsep UMKM Hijau, Kementan Dorong Akses Permodalan Pertanian
Namun tentunya di tengah globalisasi dan teknologi yang terus berkembang pesat, calon pengusaha UMKM juga akan banyak menghadapi kompleksitas pasar, persaingan sengit dan tuntutan konsumen yang terus berubah. Oleh karena itu, Fellexandro Ruby, content creator sekaligus entrepreneur, membagikan 9 cara persiapan memulai UKM melalui teori Business Model Canvas (BMC).
Chief Marketing Officer Ninja Xpress Andi Djoewarsa juga menilai keberhasilan bisnis tidak hanya ditentukan oleh rencana dan persiapan, melainkan juga oleh pelaksanaan yang tepat. Selain itu, pastikan tidak hanya bisnis yang terencana dengan baik, tetapi juga pengiriman produk yang aman dan handal.
Dengan BMC, proses perencanaan bisnis yang awalnya kompleks dan memakan waktu dapat disederhanakan menjadi langkah-langkah yang mudah dipahami.
BMC juga memberikan pemahaman menyeluruh tentang elemen-elemen kunci yang perlu dipertimbangkan dalam bisnis, mulai dari segmen pelanggan, proposisi nilai, kanal distribusi, hingga sumber pendapatan.
Berikut panduan dalam memulai UKM dengan BMC:
1. Value Proposition – Apa nilai tambah produk yang ditawarkan?
Langkah pertama yang harus diambil saat memulai bisnis adalah menentukan produk atau layanan yang akan ditawarkan kepada konsumen. Setelah memiliki ide produk, penting untuk menuliskan cara produk tersebut dapat memberikan nilai tambah yang belum ada pada produk sejenis dari pesaing.
2. Customer Segments – Untuk siapa Anda menjual produk ini?
Selanjutnya dengan menentukan target konsumen yang akan diincar, Anda perlu memahami dengan rinci siapa konsumen yang akan membeli produk atau layanan yang Anda tawarkan. Ini termasuk usia mereka, lokasi tempat tinggal, tingkat pengeluaran, perilaku konsumen, karakteristik khusus dan faktor lainnya.
3. Customer Relationship – Bagaimana Anda berkomunikasi dengan customer?
Anda perlu merinci strategi komunikasi yang akan digunakan untuk membangun loyalitas pelanggan. Ini bisa mencakup layanan pelanggan yang responsif, interaksi melalui media sosial, program loyalitas, dan strategi retensi pelanggan lainnya.
4. Channels – Mau berjualan dimana saja?
Dalam memulai bisnis, juga diperlukan merinci tempat di mana produk atau layanan Anda akan dijual. Selain itu, penting juga untuk merincikan channel yang akan Anda gunakan untuk mempromosikan dan menjual produk Anda, seperti media sosial (medsos), situs web perusahaan, beriklan di media online berbadan hukum resmi atau marketplace tertentu.
5. Key Activities – Bisnis ini nantinya akan melakukan apa saja?
Key activities adalah bagian penting dalam rencana bisnis yang menjelaskan kegiatan utama yang harus dilakukan sebelum berjualan. Misalnya, jika bisnis Anda bergerak di bidang kuliner, kegiatan utamanya adalah memasak makanan.
6. Key Resources – Apa sumber daya pokok agar bisnis berjalan?
Di bagian ini, Anda harus mencantumkan semua hal yang sangat penting untuk bisnis Anda. Sumber daya ini seperti pondasi yang mendukung kelangsungan bisnis Anda. Bayangkan jika tidak ada sumber daya ini, bisnis Anda akan terhenti atau bahkan tidak bisa berjalan.
BACA JUGA: Dorong UMKM Indonesia Go Global, 2025 Pertamina Targetkan Latih 5.000 Kewirausahaan Perempuan
7. Key Partners – Siapa saja yang terlibat dalam bisnis ini?
Mengidentifikasi pihak-pihak yang akan memiliki pengaruh besar terhadap kesinambungan usaha Anda. Dengan mengenali dan menjalin hubungan yang baik dengan para mitra seperti ini, bisnis Anda dapat berjalan dengan lebih efisien dan sukses dalam jangka panjang.
8. Revenue Stream – Gimana cara bisnis ini dapat penghasilan?
Revenue stream merinci bagaimana bisnis mendapatkan pendapatan atau menghasilkan uang. Dengan merinci revenue stream ini, bisnis Anda memiliki gambaran jelas mengenai sumber pendapatan, membantu dalam perencanaan keuangan, serta memastikan bahwa bisnis Anda beroperasi secara ekonomis dan menguntungkan.
9. Cost Structure – Biaya apa saja yang akan kamu keluarkan?
Terakhir dalam persiapan memulai bisnis adalah cost structure atau struktur biaya. Bagian ini menjelaskan semua biaya yang harus dikeluarkan untuk menjaga bisnis tetap berjalan, termasuk biaya listrik, gaji karyawan, pemeliharaan mesin, hingga biaya produksi produk atau Harga Pokok Penjualan (HPP).
###