JAKARTA -- Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Yevry Sitorus menilai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sepakat semua pihak untuk bersatu kembali setelah kompetisi hanyalah normatif dan garing. Partai Demokrat membela Jokowi.

BACA JUGA: Pasca Hengkang dari KPP, Demokrat Mulai Dibidik Sejumlah Elite Parpol di "Koalisi Seberang"!

"Pernyataan Pak Jokowi terkait bersatu usai kompetisi itu bukan garing apalagi normatif. Justru itu adalah sebuah pernyataan Presiden yang penuh semangat gotong royong. Beliau ingin persatuan Indonesia terwujud agar Indonesia maju," ujar Jubir Demokrat Irwan kepada awak media di Jakarta, Selasa (7/11/2023).

Irwan mengaku aneh dengan pernyataan Deddy tersebut. Menurutnya, Deddy sedang terbawa perasaan (baper)  sehingga mengingkari persatuan yang merupakan nilai Pancasila.

"Agak aneh dan ironi dia menyampaikan seperti itu. Mungkin masih terbawa perasaan. Karena sering teriak saya Pancasila tapi dia justru mengingkari hakikat sila-sila Pancasila itu sendiri," kata Irwan.

"Bung Karno sendiri mengatakan bangsa adalah segerombolan manusia yang keras, ia punya keinginan bersatu dan mempunyai persamaan watak yang berdiam di atas satu geo politik yang nyata satu persatuan," sambungnya.

Menurut Irwan, semangat persatuan yang disampaikan Jokowi dan Prabowo justru ditunggu oleh masyarakat Indonesia.

"Jadi semangat persatuan yang disampaikan oleh pak Jokowi dan pak Prabowo justru sangat ditunggu dan dinantikan oleh rakyat Indonesia khususnya generasi muda millenial dan gen Z yang memang mendambakan Persatuan Indonesia," tuturnya.

Diketahui sebelumnya, Deddy Yevry Sitorus merespons pernyataan Presiden Jokowi yang sepakat semua pihak untuk bersatu kembali setelah kompetisi. Deddy mengatakan yang disampaikan Jokowi kurang substansial dan tampak normatif.

"Itu pernyataan yang sangat normatif, kan memang yang bertarung semua WNI dan tidak ada WNA. Jadi Presiden bicara tentang hal yang kurang substansial," kata Deddy kepada awak media di Jakarta, Selasa (7/11/2023).

BACA JUGA: Megawati Ungkap Rata-rata Orientasi Orang Gabung PDIP

Deddy mempertanyakan apakah Presiden Jokowi dapat memastikan Pemilu 2024 berlangsung jujur dan adil. Ia meragukan hal itu layaknya aspirasi beberapa suara yang telah masuk ke pihaknya.

"Sama normatifnya dengan pernyataan setelah kompetisi bersatu kembali, menurut saya itu garing banget. Yang rakyat perlu tahu adalah apakah kita bisa percaya bahwa pemilu ini bisa luber dan jurdil?" ucap Deddy.

Menurut Deddy, majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto adalah pertaruhan nama besar Jokowi. Gibran diketahui sebagai Wali Kota Solo yang juga putra sulung Jokowi.

"Banyak tokoh yang menyampaikan keprihatinan yang sama pada kita, umumnya berkata 'Yang bertarung anak Presiden sendiri, apa mungkin beliau hanya akan berada di pinggir lapangan dan menonton saja seperti nonton acara 17-an di kampung?'," ujar Sekretaris Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres PDIP ini.

"Bagaimanapun, menang atau kalahnya Gibran adalah pertaruhan besar bagi kehormatan Pak Jokowi, baik sebagai penguasa maupun sebagai seorang ayah. Itu pesan-pesan yang kami terima dari berbagai kalangan," tambahnya.

#dtc/bin






 
Top