SUMBATIMUR, NTT -- Mantan Direktris RSUD Umbu Rara Meha (URM), dr. Lely Harakai yang kini menyandang status tersangka kasus dugaan korupsi dana kebersihan tahun anggaran 2020-2021 mendadak drop.

Ia drop saat berada dalam perjalanan dari Waingapu ke Tambolaka untuk diberangkatkan ke Kupang, Minggu (12/11/2023) petang.

Tersangka dr. Lely mendadak drop saat perjalanan berjarak belasan kilometer dari Kota Waingapu, sehingga pihak Kejaksaan Negeri Sumba Timur langsung memutar balik kendaraan dan membawa tersangka dr. Lely ke RSUD URM demi mendapatkan penanganan medis.

Pihak keluarga dan saudara tersangka dr. Lely yang mendapatkan informasi secara mendadak tersebut langsung berdatangan dan memadati Instalasi Gawat Darurat (IGD) sekaligus memberikan dukungan dan semangat kepada tersangka yang mengalami drop.

Berdasarkan informasi dari pihak keluarga tersangka dr. Lely, bahwa secara tiba-tiba, pimpinan Kejari Sumba Timur, Viktoris Purba datang membentak bahkan mengusir keluarga yang sementara menjenguk dr. Lely di dalam ruang perawatan IGD.

Kepada awak media setempat, adik kandung tersangka, Asnat Harakaib mengaku sangat kecewa terhadap perlakuan tidak menyenangkan dari pimpinan Kejaksaan Negeri Sumba Timur yang dinilai sangat arogan pada keluarga tersangka dr. Lely Harakai yang memadati Unit Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Umbu Rara Meha Waingapu, Minggu 12 November malam.

Menurut Asnat, sikap arogan dan tidak manusiawi dilakukan oleh pihak kejaksaan terhadap dr. Lely yang dimulai dari tindakan penyidikan, kemudian penetapan tersangka, hingga penahanan pun diperlakukan seperti seorang teroris.

Asnat menambahkan, dr. Lely dalam keadaan sakit, sehingga sebagai keluarga dan saudara pun datang ke rumah sakit untuk memberikan dukungan dan semangat kepadanya karena kondisinya drop.

Tiba-tiba Kajari masuk ke dalam ruangan tempat dr. Lely dirawat sambil berteriak mengusir keluarga yang ada di dalam ruangan agar segera keluar.

"Keluar, keluar semua, saya ini Kajari, saya yang berhak disini dan saya sudah lepas borgolnya agar dr. Lely bisa dapat perawatan medis," ungkap Asnat meniru ucapan Kajari Sumba Timur, Viktoris Purba tersebut.

Pihak keluarga merasa sangat sakit hati dengan perlakuan sang Kajari Sumba Timur yang sebagai Pimpinan pejabat publik yang memperlakukan pihak keluarga demikian.

Apalagi saat dr. Lely hendak dibawa ke Tambolaka agar diterbangkan menuju Kupang, pihak keluarga tidak mendapatkan kabar apapun.

#trb/bin





 
Top