JAKARTA -- Syahrul Yasin Limpo atau SYL akhirnya mengajukan pengunduran diri dari posisinya sebagai Menteri Pertanian kepada Presiden Joko Widodo pada Kamis (5/10/2023).
"Sore hari ini minta waktu presiden dan diberikan kesempatan Mensesneg untuk menyampaikan usul surat pengunduran diri saya," ujar SYL saat konferensi pers di Istana Negara.
Ia beralasan ia tengah menghadapi proses hukum terkait kasus dugaan korupsi.
"Saya harus hadapi serius. Jangan ada stigma dan persepsi menghakimi saya dulu," ujarnya.
Ia mengatakan tidak ingin mengganggu kinerja Jokowi dan ingin fokus mengikuti proses hukum yang menjerat dirinya. Ia juga menegaskan bahwa harga dirinya jauh lebih penting dibanding jabatan, bahkan siap bertanggung jawab.
KPK mengaku telah menemukan tiga klaster terkait dugaan korupsi di lingkungan Kementan. Yang diselidiki saat ini merupakan klaster pertama.
Puluhan pihak terkait telah diklarifikasi dalam proses penyelidikan dugaan kasus korupsi tersebut. Satu di antaranya ialah Syahrul Yasin Limpo atau SYL.
Hasil gelar perkara, pimpinan KPK menyepakati SYL dan dua pejabat Kementan lainnya sebagai tersangka.
Status tersangka itu pun sudah dikonfirmasi Menko Polhukam Mahfud MD.
Namun di tengah kabar penetapan tersangka itu, SYL sempat dikabarkan 'hilang' di Eropa.
Informasi 'hilangnya' SYL disampaikan oleh Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi di Komplek Istana Negara, Selasa (3/10/2023) kemarin.
Ia mengatakan belum tahu keberadaan SYL hingga Selasa lalu. Padahal, SYL dan rombongannya harusnya sudah kembali ke Indonesia pada Sabtu (30/9/2023) atau Minggu (1/10/2023) lalu.
Ia mengatakan kontak terakhir yang dilakukannya dengan SYL adalah sebelum menteri dari Partai Nasdem itu berangkat ke Eropa beberapa waktu lalu.
Namun sehari setelah kabar itu, SYL tiba di Tanah Air.
#cnn/bin