PADANG -- Sempat mengalami koma selama beberapa jam usai terserempet kereta api sepulang sekolah pada Rabu (17/10/2023) sore, akhirnya siswa SMA Negeri 1 Padang bernama Syarfi Hasaniy Sujana (17) meninggal dunia di tengah upaya pertolongan tim medis RS Hermina jalan Khatib Sulaiman, Padang. Pelajar malang tersebut menghembuskan nafas terakhir pada malam harinya sekitar pukul 23.40 WIB.
Kepastian ihwal meninggalnya Syarfi disampaikan Kepala SMAN 1 Padang, Drs, Syamsul Bahri pada Rabu (18/10/2023) pagi.
“Benar, anak kami Syarfi Hasaniy Sujana yang kemaren tersenggol kereta api sepulang sekolah meninggal dunia jam 23.40 malam. Innalillahi wa inna ilaihi rojiuun, semoga anak kami Syarfi mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT,” ujarnya.
Menurut Syamsul Bahri, Syarfi semasa hidupnya dikenal sebagai anak yang baik. Setiap pagi dia selalu melaksanakan Shalat Dhuha. “Setiap hari Syarfi naik angkot ke sekolah. Bukti kalau Syarfi anak baik, dia tidak mau merepotkan orang tuanya,” kepsek yang juga akrab disapa "Buya" tersebut.
Atas nama pribadi beserta segenap keluarga besar SMA Negeri 1 Padang, ia menyampaikan harapan hendaknya keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menghadapi cobaan yang terjadi.
“Setiap manusia pasti akan mengalami kematian, jadi kita cuma menunggu giliran saja,” ungkapnya.
Saat ini jenazah disemayamkan di rumah duka jalan Pinang Sori 1 No. 15 RW 02 Kelurahan Air Tawar Timur (ATT) Kecamatan Padang Utara. Sedianya jrazah akan dikebumikan di TPU Tunggul Hitam, ba’da Zuhur nanti.
Kecelakaan kereta api merenggut nyawa siswa SMA Negeri 1 Padang tersebut diketahui terjadi pada Selasa (17/10/2023) sore sekitar pukul 15.30 WIB di perlintasan kereta api depan STIKES Syetza Saintika, jalan Prof Dr. Hamka, tak jauh dari pintu kereta Simpang Tunggul Hitam, Kecamatan Padang Utara. Korban yang diketahui bernama Syarfi Hasaniy Sujana (17) terserempet kereta yang tengah melintas.
Kanit Reskrim Polsek Padang Utara Iptu Heru Gunawan, mengungkapkan, korban yang berstatus pelajar merupakan warga Jalan Pinang Sori I Kelurahan ATT, kecamatan setempat.
Dipaparkan Iptu Heru, kecelakaan berawal saat korban datang dari arah jalan raya selepas menyeberang jalan Prof Dr. Hamka.
“Korban kemudian melintasi rel kereta api. Diduga korban tidak mendengar atau melihat kedatangan kereta api, sehingga terserempet,” ujarnya dalam keterangan ke awak media beberapa saat setelah kejadian.
Akibat terserempet, korban terlempar ke pinggir rel. Korban mengalami luka-luka pada bagian kepala dan tak sadarkan diri.
Oleh warga di sekitar lokasi kejadiab, korban segera dibawa ke IGD RS Hermina Padang untuk mendapat pertolongan medis.
Berdasarkan informasi dari Iptu Heru, korban mengalami luka robek di bagian kepala belakang, luka lecet pada kaki dan tangan.
Setelah sempat koma selama beberapa jam, pada Selasa (17/10/2023) malam korban menghembuskab nafas terakhir.
#lim/ede