JAKARTA -- Grab dikabarkan berminat mengakuisisi pesaing Grabfood di pasar negara-negara Asia Tenggara. Layanan pesan antar yang mau dicaplok Grab adalah Foodpanda, milik perusahaan Jerman, Delivery Hero.
Foodpanda kini beroperasi dan bersaing ketat dengan Grabfood di tujuh negara yaitu Singapura, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, dan Laos. Layanan pesan antar tersebut tidak beroperasi di Indonesia, tempat Grabfood berkompetisi dengan Gofood milik GoTo.
Dilansir dari CNBC International, Foodpanda yang bermarkas di Singapura baru saja melakukan pemutusan hubungan kerja massal ketiga dalam setahun terakhir.
"Prioritas perusahaan saat ini adalah menjadi lebih ramping, lebih efisien, dan lebih lincah. Untuk melakukan ini, kami harus merampingkan operasi kami sehingga bisa mengambil pendekatan yang lebih terstruktur pada hari-hari ke depan," kata Jakoob Sebastian Angele, CEO Foodpanda APAC dalam surat kepada pegawai.
Foodpanda sebelumnya telah melakukan PHK massal pada Februari 2023 dan September 2022. Alasan PHK adalah kondisi makroekonomi. Saingan Foodpanda, Grab dan Deliveroo juga telah mengambil langkah PHK.
Kebijakan PHK ini diambil di tengah kabar rencana penjualan Foodpanda oleh perusahaan induknya, Delivery Hero. Delivery Hero telah menyatakan rencana untuk menjual bisnis mereka di Asia Tenggara.
"Delivery Hero membenarkan ada negosiasi antara beberapa pihak tentang potensi penjualan bisnis Foodpanda di beberapa pasar Asia Tenggara. Semua diskusi ini baru di tahap awal," kata juru bicara Delivery Hero kepada CNBC International.
Menurut laporan media Jerman, WirtschaftsWoche, calon kuat pembeli Foodpanda adalah Grab. Namun, Grab menolak memberikan komentar soal isu ini.
"Pesaing Grab, baik Gojek maupun Foodpanda, kehilangan pangsa pasar. Grab juga merebut pasar Foodpanda yang berpotensi hengkang dari beberapa pasar. Foodpanda sulit bersaing karena mereka hanya menawarkan layanan pesan antar," kata Sachin Mittal dari DBS.
Menurut data Momentum Works, Grab menguasai pasar pesan antar makanan Asia Tenggara. Grab menguasai 54 persen dari total transaksi layanan pesan antar makanan Asia Tenggara pada 2022, Foodpanda menguasai 19 persen, sedangkan Gojek menguasai 12 persen.
Analis dari Phillip Securities Research, Jonathan Woo, menyatakan kabar soal penjualan Foodpanda tidak mengejutkan karena merupakan "konsolidasi pasar yang biasa terjadi setelah persaingan ketat, terutama saat perusahaan makin dituntut untuk mengejar profitablitas."
"Hanya beberapa pemain, seperti Grab dan GoTo, di Asia Tenggara yang bisa mencaplok Foodpanda," kata Woo.
#cnbc-i/ede