AGAM, SUMBAR -- Ikatan Keluarga Luhak Agam (IKLA) Provinsi Riau menyalurkan bantuan uang tunai dan bahan kebutuhan pokok bagi korban banjir bandang di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Ketua IKLA Riau Muhammad Hanafi didampingi Sekretaris IKLA Riau Berman dan pengurus lainnya kepada Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Agam, Bambang Warsito, Sabtu (5/8/2023).
"Ini bentuk IKLA Riau peduli terhadap warga yang terdampak bencana dan bantuan yang diberikan tersebut dapat membangkitkan semangat warga yang sedang berduka," ungkap Ketua IKLA Riau Muhammad Hanafi di Lubuk Basung, Sabtu (5/8/2023).
Ia mengatakan bantuan dana dan bahan kebutuhan pokok itu diserahkan kepada Pemkab Agam dan Pemkab Agam yang mendistribusikannya kepada korban.
"Bantuan tersebut berasal dari perantau yang tersebar di kabupaten maupun kota di Riau," katanya.
Menurutnya, bantuan tersebut dikumpulkan oleh masing-masing organisasi mulai kecamatan, kabupaten, kota hingga provinsi. Setelah itu, bantuan tersebut langsung diserahkan kepada korban.
Hanafi menambahkan, banjir bandang melanda daerah itu merusak rumah, fasilitas umum, dan jembatan. Untuk itu, kerjasama dari masyarakat sangat dibutuhkan dalam pemulihan pascabencana.
"Kami dari perantauan selalu memantau masyarakat di kampung halaman," katanya.
Kalaksa BPBD Agam Bambang Warsito mengucapkan terima kasih atas bantuan dari perantau dan kehadirannya untuk memberikan "penyejuk" bagi korban.
"Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dan bantuan bagi korban telah berdatangan baik dari perantau, organisasi, BUMN, pemerintah, dan lainnya," katanya.
Menurut Bambang, curah hujan cukup tinggi melanda daerah itu pada Kamis (13/7/2023) sekitar pukul 23.30 WIB, yang mengakibatkan banjir bandang.
Material banjir berupa batuan dan tanah tersebut mengakibatkan akses jalan tertutup, sehingga dibutuhkan waktu selama satu minggu untuk membersihkannya.
Selain itu, juga mengakibatkan rumah rusak sebanyak 66 unit dengan rincian rusak berat 40 unit dan rusak sedang 26 unit di Nagari Tanjung Sani dan Koto Malintang.
"Itu data dari kecamatan maupun organisasi perangkat daerah terkait," katanya.
#rel/zro