PEKANBARU -- Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, Jumat (4/8/2023).

Kepala Manggala Agni Daops Sumatera IV/ Pekanbaru, Chaerul Parsaulian Ginting, mengaku proses pemadaman titik api cukup terkendala karena sumber air yang minim.

"Untuk sumber air di sekitar lokasi ada di kanal, cuma kondisinya sudah terbatas. Sehingga, penyiraman api jadi tidak maksimal," kata Chaerul menjawab konfirmasi awak media di Pekanbaru.

Ia menyebut, pemadaman karhutla di Desa Karya Indah sudah berlangsung selama empat hari. Tim pemadam terdiri dari Manggala Agni Pekanbaru, TNI dan Polri.

Luas lahan gambut semak belukar yang terbakar, diperkirakan 1,5 hektare.

"Pada hari pertama dan kedua kebakaran, kami fokus melakukan penyekatan untuk mencegah kebakaran terus meluas. Sedangkan hari ketiga dan keempat, fokus pemadaman dan pendinginan," sebut Chaerul.

Ia mengakui, pemadaman titik api cukup sulit karena gambut yang dalam.

Api yang ada dalam gambut itu mengeluarkan asap, yang juga membuat petugas kesulitan.

"Kedalaman gambut 2 sampai 3 meter. Saat ini, api sudah memakan gambut sekitar satu meter. Makanya pemadaman api cukup lama," sebut Chaerul.

Belum lagi terik matahari yang sangat panas membuat petugas kewalahan.

Untuk mendinginkan tubuh, petugas terpaksa membasahinya dengan air kanal yang disemprotkan mesin pompa air.

"Hari ini cuaca sangat panas. Anggota di lapangan sampai mandi dengan air kanal," ujar Chaerul.

Kendati demikian, pihaknya mengaku akan terus maksimal memadamkan api karhutla demi mencegah terjadinya kabut asap.

#kpc/zro






 
Top