KOPI, sama-sama kita ketahui, merupakan salah satu komoditas perdagangan terbesar di dunia.
Saat ini, kopi bahkan menjadi salah satu minuman populer yang banyak digemari oleh berbagai kalangan. Ditandai dengan banyaknya kedai kopi tersebar di berbagai daerah bahkan di seluruh dunia.
Sebagian kalangan meyakini, kopi memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Mulai dari meningkatkan energi atau stamina, menurunkan berat badan, hingga mengurangi risiko penyakit jantung.
Begitu fenomenalnya komoditi yang satu ini, tentunya kita, apalagi pecinta kopi wajib mengetahui terlebih dahulu bagaimana sejarah dan asal-usul penemuan kopi.
Pada artikel ini akan dijelaskan bagaimana asal-usul, sejarah, jenis-jenis, dan manfaat kopi untuk kesehatan.
Asal-usul kopi
Dikutip dari History of Coffee, kopi adalah minuman seduh yang terbuat dari biji panggang dari beberapa spesies semak hijau dari genus Coffea, yaitu Coffea arabica dan Coffea canephora.
Coffee dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Belanda koffie, yang berasal dari bahasa Turki kahve dan dipinjam dari bahasa Arab qahwa, yang merupakan kependekan dari qahwat al-bun yang berarti “anggur kacang”.
Ada juga teori bahwa kahve Turkiye berasal dari bahasa Arab qaha, yang artinya "tidak nafsu makan" karena diyakini minuman ini menghilangkan rasa lapar.
Sejarah kopi dunia
Kopi pertama kali ditemukan di dataran tinggi Ethiopia pada abad ke-9 yang juga dikenal sebagai kefa (kaffa). Konon, Kaldi adalah orang pertama kali yang menemukan kopi. Ia adalah seorang penggembala kambing dari Abyssinian.
Saat itu, Kaldi sedang menggembala kambing di dataran tinggi dekat sebuah biara. Ia melihat kambing-kambingnya mulai bertingkah aneh dan menjadi sangat energik.
Kaldi setelah itu mengetahui bahwa kambing-kambingnya berkelakuan aneh setelah memakan buah beri merah dari pohon.
Kaldi yang penasaran akhirnya memutuskan untuk mencobanya sendiri. Setelah mencobanya, ia ikut merasakan aliran energi dari buah tersebut.
Kaldi melaporkan temuannya ke kepala biara setempat dan kepala biara kemudian membagikan penemuannya dengan biksu lain di biara. Setelah itu, informasi tentang buah beri yang memberi energi itu mulai menyebar.
Saat berita bergerak ke timur dan kopi mencapai semenanjung Arab, itu yang memulai perjalanan yang akan membawa biji ini ke seluruh dunia.
Kopi mulai diperkenalkan di Eropa dan Asia
Dikutip dari Britannica, kopi menjadi sangat populer di Turkiye. Hal ini dikarenakan adanya penyebaran Kekaisaran Ottoman yang membawa minuman ini ke lebih banyak tempat.
Kopi diperkenalkan ke satu demi satu negara Eropa di sepanjang abad XVI dan XVII yang kemungkinannya dimulai dari pedagang Venesia.
Kopi menyebar cukup cepat ke seluruh Eropa. Hingga pada akhir abad XVII, kopi berkembang pesat di Inggris, koloni Inggris di Amerika, dan hampir di seluruh benua Eropa.
Pada akhir abad XVII, pasokan kopi dunia yang terbatas diperoleh hampir seluruhnya dari provinsi Yaman di Arab selatan.
Namun, dengan semakin populernya minuman tersebut, tanaman ini juga menyebar dengan cepat ke Jawa dan pulau-pulau lain di Indonesia pada abad XVII dan ke Amerika pada abad XVIII.
Sementara itu, budidaya kopi dimulai di Kepulauan Hawaii pada 1825.
Sejarah kopi di Idonesia
Dalam Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain terkait dengan Kajian Budaya Minum Kopi Indonesia yang diterbitkan pada 2017, dijelaskan bahwa kopi bukanlah tanaman asli kepulauan Indonesia.
Pada akhir abad XVI, saat Indonesia masih berada di bawah jajahan Belanda, Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) membawa tanaman kopi Arabika ke tanah air. Mereka tertarik untuk meruntuhkan monopoli Arab terhadap perdagangan kopi dunia.
Pertama kali, pemerintah kolonial Belanda menanam bibit kopi di sekitar Batavia (Jakarta), sampai ke daerah Sukabumi dan Bogor.
Kemudian, karena semakin tinggi permintaan pasar, mereka mulai mendirikan perkebunan kopi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan beberapa daerah di Sumatra dan Sulawesi.
Perkembangan dari perkebunan kopi ini mendorong perkembangan infrastruktur di Jawa Tengah pada akhir abad XVIII.
Lalu pada akhir abad XIX, perkebunan kopi di Indonesia, Sri Lanka, dan Malaysia terserang hama kopi. Hama ini menyebar dengan sangat cepat dan melenyapkan seluruh perkebunan yang ada. Hal inilah yang kemudian menghancurkan industri kopi pemerintah kolonial Belanda.
Pemerintah Belanda tidak tinggal diam dan mengimpor bibit kopi Liberica. Varietas ini memiliki popularitas yang tidak berlangsung lama akibat terinfeksi hama yang sama.
Kemudian Belanda menanam varieatas kopi robusta yang lebih kuat terhadap hama untuk menggantikan perkebunan kopi yang telah terinfeksi.
Hingga kini robusta menempati sekitar 90 persen produksi kopi nasional.
Daerah utama penghasil kopi di Indonesia
Ada tiga daerah utama di Indonesia yang menghasilkan kopi, yakni Jawa, Sumatra, dan Sulawesi.
1. Jawa
Jawa merupakan daerah terbesar dalam hal produksi kopi yang juga terkenal dengan kopi Arabikanya yang bercita rasa tinggi.
Selain itu Jawa juga terkenal menghasilkan salah satu kopi tertua terbaik di dunia yaitu Old Java. Bahkan karena pernah memonopoli pasar kopi dunia, 'Java' dijadikan istilah pengganti kata 'kopi' di luar sana.
Biji kopi dari daerah ini dapat disimpan dalam gudang selama dua sampai tiga tahun. Hal ini akan menambah kepekatan rasa yang kuat seperti karakteristik kopi Arabika.
2. Sulawesi
Selain Jawa, terdapat daerah lain yang juga memproduksi kopi dengan skala besar di Indonesia, yaitu Sulawesi atau yang dulu pernah dikenal dengan nama Celebes.
Sulawesi memiliki satu daerah yang dijadikan sebagai penamaan kopi paling terkenal di Sulawesi, yaitu Toraja.
Kopi Toraja ini menggunakan sistem penanaman tradisional, di mana proses pemilihan dan pemetikan kopi dilakukan dengan menggunakan tangan dan menghasilkan kopi dengan kualitas sangat tinggi.
Kopi Toraja memiliki keunikan dari segi kepekatan yang dipadukan dengan aroma manis dan memiliki crisp and clean aftertaste.
Tingkat produksi yang tidak terlalu tinggi membuat kopi ini memiliki demand (besarnya keinginan konsumen terhadap suatu produk) yang tinggi dari para connoisseur (ahli pengecap makanan) di seluruh dunia.
3. Sumatra
Satu lagi, daerah penghasil utama kopi di Indonesia adalah Sumatra.
Sumatra menghasilkan dua varian kopi paling terkenal dan berkualitas tinggi, yaitu Mandailing dan Ankola.
Kopi Mandailing diproduksi di pinggiran kota Padang, di distrik kopi pantai Barat.
Kopi ini memiliki karakteristik pada tingkat keasamannya yang rendah, kekentalan yang tinggi dengan kepekatan rasa yang kompleks.
Jenis-jenis kopi
Biji kopi adalah biji dari buah yang disebut ceri kopi. Ceri kopi tumbuh di pohon kopi dari genus tanaman yang disebut Coffea.
Jenis tanaman kopi sangat beragam, mulai dari semak hingga pohon.
Dikutip dari laman resmi Fakultas Kesehatan Masyarakat di Universitas Harvard dan pemberitaan Kompas.com (9/2/2010), berikut beberapa jenis kopi yang ada di dunia:
Kopi arabica adalah kopi yang berasal dari Ethiopia. Jenis kopi ini menghasilkan cita rasa yang ringan dan beraroma. Kopi arabica adalah jenis kopi yang paling populer di seluruh dunia. Kopi arabika memiliki banyak varietas, tergantung negara, iklim, dan tanah tempat kopi ditanam. Selain itu, kopi arabika satu dengan yang lainnya juga memiliki perbedaan rasa.
Kopi robusta adalah jenis kopi yang menguasai 30 persen pasar dunia. Kopi ini tersebar di luar Kolumbia, seperti di Indonesia dan Filipina. Sama seperti arabika, kondisi tanah, iklim, dan proses pengemasan kopi ini akan berbeda untuk setiap negara dan menghasilkan rasa yang sedikit banyak juga berbeda.
Kopi ekselsa, racemosa, dan liberica adalah jenis kopi yang berada di antara arabika dan robusta. Saat ini, kopi dengan jenis ini masih dalam tahap pengembangan.
Kopi luwak adalah jenis kopi yang berasal dari biji kopi arabika atau robusta yang dimakan oleh luwak. Luwak akan menelan buah kopi (berwarna merah) dan memprosesnya dengan enzim yang ada di perutnya. Biji dari buah kopi itu lalu terbuang bersama kotorannya.
Manfaat kopi bagi kesehatan
Dilansir dari Healthline, kopi memiliki sederet manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh.
Mulai dari manfaatnya yang dapat meningkatkan energi, kewaspadaan, hingga penurunan beberapa risiko penyakit berbahaya seperti liver dan jantung.
Berikut adalah beberapa manfaat kopi:
Meningkatkan energi atau stamina: Kopi mengandung kafein, stimulan sistem saraf pusat yang dikenal karena kemampuannya melawan kelelahan dan meningkatkan energi seseorang. Hal ini dikarenakan kafein dapat memblokir reseptor neurotransmitter yang disebut adenosin. Selain itu, kafein juga dapat meningkatkan kadar neurotransmitter lain di otak yang dapat mengatur tingkat energi Anda, termasuk dopamin.
Menurunkan risiko diabetes tipe2: Kopi kaya akan antioksidan dan dapat memengaruhi sensitivitas insulin, peradangan, dan metabolisme yang semuanya terlibat dalam pengembangan diabetes tipe2.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi kopi secara teratur dapat dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe2 dalam jangka panjang. Faktanya, satu ulasan dari 30 penelitian menemukan bahwa setiap cangkir kopi yang dikonsumsi setiap hari dikaitkan dengan risiko 6 persen lebih rendah terkena diabetes tipe2.
Mendukung kesehatan otak: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kopi dapat membantu melindungi terhadap gangguan neurodegeneratif tertentu, termasuk penyakit alzheimer dan penyakit parkinson. Selain itu, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah sedang dapat dikaitkan dengan risiko demensia dan penurunan kognitif yang lebih rendah.
Meningkatkan manajemen berat badan: Kopi dapat mengubah penyimpanan lemak dan mendukung kesehatan usus, yang keduanya bermanfaat untuk manajemen berat badan.
Dalam satu ulasan dari 12 penelitian menyimpulkan bahwa mengonsumsi kopi yang teratur dapat dikaitkan dengan penurunan lemak tubuh, terutama pada pria. Dalam studi lain, peningkatan asupan kopi dikaitkan dengan penurunan lemak tubuh pada wanita.
Penurunan risiko depresi: Beberapa penelitian telah menemukan bahwa minum kopi dapat dikaitkan dengan risiko depresi yang lebih rendah. Menurut satu ulasan dari tujuh penelitian, setiap cangkir kopi yang dikonsumsi orang per hari dikaitkan dengan risiko depresi 8 persen lebih rendah.
Selain itu, penelitian yang dilakukan pada lebih dari 200.000 orang menunjukkan bahwa minum kopi dikaitkan dengan penurunan risiko kematian akibat bunuh diri.
Melindungi dari penyakit liver: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kopi dapat mendukung kesehatan hati dan melindungi hati dari berbagai penyakit. Studi menemukan bahwa minum lebih dari dua cangkir kopi per hari dikaitkan dengan tingkat jaringan parut hati dan kanker hati yang lebih rendah pada orang dengan penyakit hati.
Mendukung kesehatan jantung: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum kopi dapat bermanfaat bagi kesehatan jantung. Faktanya, satu ulasan menemukan bahwa minum tiga hingga lima cangkir kopi per hari dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung sebesar 15 persen.
Selamat berakhir pekan di kedai kopi, semoga ulasan ini bermanfaat.
###