JAKARTA -- Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh menyebut seorang jemaah haji asal Aceh yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) pertama batal pulang ke tanah air. Jemaah asal Kabupaten Aceh Besar tersebut kehilangan paspor.

“Namanya Faridah dari Kabupaten Aceh Besar,” kata Ketua PPIH Embarkasi Aceh Azhari di Banda Aceh, Rabu (5/7/2023).

Azhari memastikan, sebanyak 398 jemaah kloter pertama lainnya tiba dengan selamat di Aceh pada Rabu subuh tadi. Sementara Faridah harus tinggal di Arab Saudi.

Ia menyatakan Faridah baru menyadari kehilangan paspor ketika sudah berada di Bandara King Abdul Azis Jeddah, Arab Saudi. Ia tak menjelaskan kapan atau bagaimana cerita Faridah kehilangan paspornya tersebut.

Hanya saja, menurut Azhari, Faridah telah mengantongi Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) dan dijadwalkan akan kembali ke Tanah Air bersama kloter tiga.

“Alhamdulillah telah keluar SPLP-nya dan Insya Allah akan diberangkatkan di kloter tiga,” kata Azhari.

Kloter pertama jemaah haji Aceh tiba di Tanah Air pada Rabu subuh sekitar pukul 03.17 WIB. Mereka mendarat di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar.

“Alhamdulillah jamaah haji kelompok terbang pertama Embarkasi Aceh telah mendarat dengan selamat,” ujar Azhari.

Jamaah kloter pertama ini berasal dari Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Pidie Jaya. Setelah mengikuti serangkaian pemeriksaan di asrama haji, para jamaah langsung diantar ke kampung halaman dan dijemput keluarganya.

Jamaah haji Aceh yang berangkat ke Tanah Suci sebanyak 4.561 orang beserta petugas. Tujuh orang meninggal dunia, dua orang mutasi masuk antar embarkasi, sehingga peserta haji yang akan pulang sebanyak 4.556 orang.

Tujuh jemaah haji Aceh yang meninggal dunia pada musim haji tahun ini dua orang berasal dari asal Kota Lhokseumawe, dua orang asal Aceh Utara, dan masing-masing satu orang asal Bireuen, Banda Aceh, dan Aceh Barat.

#tpc/gia





 
Top