KOTABOGOR, JABAR -- Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Bogor masih terus bergulir. Namun di sela itu, sejumlah masalah bermunculan dalam PPDB SMA Negeri, terutama pada jalur zonasi di Kota Bogor.

Warganet ramai menyoroti soal dugaan adanya manipulasi Kartu Keluarga (KK) di Kota Bogor.

"Assalamualaikum kang, maaf malam ganggu saya ingin informasikan perihal sistem zonasi ppdb di kota bogor. Banyak sekali ke tidak adilan di sistem zonasi ini karna banyak sekali orang yang merubah kartu keluarga untuk mendapatkan zonasi terdekat. Saya khawatir dan risau karna banyak sekali warga asli di daerah sekolah terdekat yang diinginkan malah tersingkirkan oleh orang lain/warga lain. Mohon di tanggapi kang.. karna banyak sekali keluhan warga kota bogor perihal zonasi ppdb di kota bogor. Terimakasih," ungkap akun ilhamegamhndr di akun Wali Kota Bima Arya.

Hal serupa diungkapkan akun lainnya. "Bener kang banyak yg memanipulasi dgn KK dgn membuat jarak yg dkt dgn sekolah,dan ga logis,tolong pak @bimaaryasugiarto di awasi lagi ttng PPDB jalur zonasi banyak kecurangan," tulis akun mayang_aprillia_2804.

Menanggapi masalah tersebut, Wali Kota Bogor Bima Arya berjanji akan langsung bertindak.

"Sedang dilakukan investigasi. Banyak laporan soal manipulasi KK," tulis Bima Arya di akun pribadinya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Wahyu Mijaya mengungkapkan, jalur zonasi masih berdasar jarak, namun tak menetapkan setiap sekolah minimal 500 meter, melainkan tergantung kondisi masing-masing sekolah.

"Jika sekolah A penduduknya banyak, lalu yang daftar juga membludak, kemungkinan semakin mendekat  jaraknya. Namun, apabila penduduknya tidak banyak bisa jadi jaraknya lebih luas," ungkapnya.

Ia menyontohkan, warga luar Kota A akan bersekolah di Kota A pun bisa mendaftar. Sebab, jalur zonasi persentasenya hanya 50 persen.

"Tidak selalu harus gunakan jalur zonasi tapi dapat memakai jalur lain di tahap kesatu yakni prestasi," tutur dia.

#rgb/bin





 
Top