BANDAACEH -- Sejumlah warga Gampong Rukoh, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, menolak pemilihan pengurus Masjid Jamik Silang. Pasalnya, tak ada koordinasi dengan warga dalam membentuk pengurus .

Salah seorang pemuda Gampong Rukoh, Aziz Nurrahman mengatakan, dirinya dan sejumlah warga menilai penunjukkan calon pengurus masjid oleh Keuchik Gampong Rukoh, Ibnu Abbas, tanpa ada komunikasi dengan masyarakat setempat.

"Dan hari ini terjadi pemilihan itu di masjid, dan saat berlangsungnya acara (pemilihan) ada warga yang menolak atas pemilihan tersebut," kata Aziz Nurrahman kepada awak media setempat, Senin (5/6/2023) kemarin.

Menurut Aziz, jika melihat letaknya, masjid Jamik Silang berada di dua Gampong, yakni Gampong Blang Krueng dan Gampong Rukoh. Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) kemudian menyarankan untuk melakukan pemilihan pengurus masjid.

"Kalau di Blang Krueng mereka membuat musyawarah sebelum pemilihan, ada calon, kalau di Rukoh, tunjuk-tunjuk saja, dan kami warga menolak. Itu kan namanya sewenang-wenang, yang menunjuk itu adalah Keuchik tanpa musyawarah," ujar Aziz.

Selain itu, Aziz juga menilai Muspika terlalu terburu-buru dalam melakukan pemilihan pengurus masjid. Seharusnya, Muspika dapat terlebih dahulu menetralisir permasalahan yang ada di Gampong.

"Karena hari ini Rukoh dalam kekacauan, mulai pemecatan ketua pemuda dan hal-hal lain, harus itu diurus dulu. Kalau itu sudah damai dan aman, jadi kita ke (urus) masjid sudah damai," tutur Aziz.

Lebih lanjut Aziz mengungkapkan, melihat banyak warga yang menolak pemilihan pengurus masjid, akhirnya Asisten I Bidang Pemerintahan, Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kota Banda Aceh, Bachtiar, meminta Camat untuk dapat menyelesaikan persoalan tersebut secara musyawarah dengan masyarakat, selama dua minggu.

"Dari warga sudah ngomong dan Muspika mendengar dan terjadi penundaan, mereka akan duduk lagi, harus musyawarah lagi," sambungnya.

Sementara itu Keuchik Gampong Rukoh, Ibnu Abbas, yang dikonfirmasi awak media membantah penunjukan dan pemilihan calon pengurus masjid Jamik Silang dilakukan secara sepihak dan tidak berkoordinasi dengan masyarakat.

Menurut Ibnu Abbas, dalam melakukan pemilihan dan penunjukkan calon pengurus masjid, dirinya telah melakukan musyawarah dengan kepala dusun, tokoh masyarakat dan Tuha Peut Gampong.

"Sebenarnya masalah tersebut ditangani Muspika, setiap dusun ada kepala dusun, kepala dusun mewakili warga dusun. Jadi dalam musyawarah semua kepala dusun hadir, ada tokoh masyarakat, juga ada Tuha Peut Gampong," papar Ibnu Abbas.

Sebelumnya, Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh meminta klarifikasi dari Keuchik Rukoh, Ibnu Abbas, dan Tuha peut setempat pascaunjuk rasa warga beberapa hari lalu. Pertemuan tersebut berlangsung di ruang Badan Anggaran (Banggar), Gedung DPRK Banda Aceh, Jumat (26/5/2023).

Ketua Komisi I, Ramza Harli mengatakan, dirinya dan anggota Komisi I, Ilmiza Sa'aduddin Djamal menerima langsung kedatangan Keuchik dan Tuha Peut Rukoh. Sedangkan dari Pemerintah Kota (Pemko) dihadiri, Asisten I, Bachtiar, unsur Muspika dan Kadis DPMG Banda Aceh.

Dalam kesempatan itu, Ketua Komisi I Ramza Harli menyampaikan bahwa dalam aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu, sejumlah warga menuding Keuchik Rukoh menghambat pembangunan Masjid Jami' Silang yang terletak di antara Gampong Rukoh dan Gampong Blang Krueng. 

#rmo/agd




 
Top