ACEH UTARA, ACEH – Kasus pelemparan bus dilakukan oleh remaja di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, membuat polisi meningkatkan patroli di jalur nasional lintas Sumatera.
Tujuannya, jalur nasional yang digunakan pemudik dipastikan aman dari gangguan remaja di Aceh Utara.
Sejauh ini, polisi mendeteksi, aksi pelemparan bus dilakukan oleh sejumlah remaja karena iseng. Namun, aksi itu bisa membahayakan jiwa penumpang bus.
“Saya sudah intruksikan seluruh jajaran yang berada di lintas Sumatera. Harus tingkatkan patroli. Jangan beri ruang remaja-remaja ini nakal, melempari bus sesukanya. Itu membahayakan sekali,” kata Kapolres Aceh Utara, AKBP Deden Heksaputra pada wartawan di Mapolres Aceh Utara, Senin (11/4/2023).
Ia menyebutkan, seluruh aparat desa juga telah diminta untuk meningkatkan pengamanan di lingkungan masing-masing.
“Utamanya desa-desa yang berada di lintas nasional ini. Jika ada anak yang melempari bus, cegah dan bantu diingatkan. Jika pun tidak, maka polisi pastikan akan menangkap anak itu,” katanya.
Selain itu, dia menyebutkan sosialisasi pencegahan kenakalan remaja telah dilakukan lewat seluruh sekolah tingkat SMP dan SMA di Aceh Utara.
“Dua pekan terakhir ini kita tingkatkan sosialisasi di sekolah. Kenakalan remaja ini harus dikendalikan. Jika tidak, maka akan banyak korban, baik itu pengusaha bus maupun pemudik,” terangnya.
Sebelumnya, bus Putra Pelangi dilempari oleh remaja di Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara.
Sopir bus berhasil menangkap pelaku dan memukulinya. Belakangan kasus ini berakhir damai antara sopir bus dan remaja yang melempari bus dengan batu itu.
Dampaknya, kaca bagian samping bus hancur total. Beruntung tidak ada penumpang di deretan kaca tersebut, sehingga tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
#kpc/gia