JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johanis Tanak mengaku khawatir jika perilaku korupsi menjadi budaya di Indonesia. Sebab, saat ini tak sedikit pelaku korupsi yang tertangkap KPK, hanya dianggap sebagai sebuah kesialan atau nasib apesnya saja.
Hal itu disampaikan Johanis Tanak saat memberikan sambutan dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemberdayaan Dunia Usaha Antikorupsi di Aula Mapalus, Kantor Gubernur Sulawesi Utara, Jumat, 18 November 2022.
"Banyak pelaku tindak pidana korupsi yang tertangkap oleh KPK, hanya dianggap sedang sial atau apes. Hal ini menandakan bahwa perilaku korupsi sudah mulai menjadi budaya oleh penduduk Indonesia termasuk oleh pelaku dunia usaha," kata Johanis mengutip keterangan resmi KPK, Sabtu (19/11/2022).
"Maka, KPK juga ingin membudidayakan perilaku antikorupsi, salah satunya melalui bimbingan teknis antikorupsi bagi BUMN, BUMD maupun pihak Swasta," sambungnya.
Menurut Johanis, korupsi tidak hanya merugikan keuangan negara, namun juga merusak budaya bangsa hingga degradasi moral individu rakyat Indonesia. Oleh karenanya, perlu kesadaran semua pihak untuk memberantas korupsi.
Lebih lanjut, Johanis mengakui bahwa upaya represif KPK bukan suatu solusi untuk memberantas korupsi. Atas dasar itu, KPK merumuskan tiga strategi trisula untuk memberantas korupsi. Tiga rumusan itu yakni, strategi pendidikan; pencegahan; dan penindakan.
"Namun demikian, ketiga strategi tersebut tidak akan berjalan efektif dan berdaya guna jika tidak ada peran serta masyarakat, termasuk pelaku usaha," ungkapnya.
Johanis meminta peran serta aktif seluruh elemen masyarakat, termasuk masyarakat dunia usaha dalam pemberantasan korupsi. Kata Johanis, KPK menaruh perhatian serius korupsi di sektor di dunia usaha.
"Oleh karena itu, KPK perlu menaruh perhatian di area tersebut. Dan dalam kegiatan pada hari ini, diharapkan terciptanya agen-agen perubahan, pelopor-pelopor antikorupsi di Sulawesi Utara yang nantinya akan menularkan kepada bawahannya maupun lingkungan kerja di sekitarnya untuk menyebarkan nilai-nilai antikorupsi," pungkasnya.
#okz/bin