PADANGPANJANG, SUMBAR -- Ketukan awal alat musik Talempong, baru saja terdengar. Sembilan penari sudah berada di posisi masing-masing di atas panggung.
Begitu musik sudah mulai mengalun sempurna dari pelantang suara dan penari lenggak-lenggok mengikuti ritmenya, para penonton sontak berdiri. Mereka mendekati arah panggung. Gadget di tangan langsung diarahkan ke para penari itu. Mereka merekam videonya. Untuk dokumentasi dan postingan di akun medsos sendiri.
Suara riuh musik tradisional Minangkabau dan tarian yang dibawakan penari dari Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang itu, benar-benar memukau peserta Jambore Nasional (Jamnas) Indonesia APV Club (IAC) yang berdatangan dari berbagai pelosok Nusantara.
Berturut-turut empat tarian digeber sekaligus oleh enam penari wanita dan tiga penari pria yang merupakan mahasiswa Seni Tari ISI itu. Tari Silek Galombang, Tari Pasambahan, Tari Gebyar dan diakhiri tarian epic yang makin memukau penonton; Tari Piring. Nyaris 10 menit para penari menyuguhkan hiburan tradisional ini di atas panggung Auditorium II Mifan Waterpark pada Sabtu (20/8) malam itu.
“Kami sudah sering mengisi acara-acara seperti ini. Ragam tariannya bisa berbeda-beda. Tadi kami membawakan empat tari sekaligus dengan koreografer dosen kami, Pak Yan Stevenson,” terang Thata (21).
Tarian seperti ini, menjadi salah satu alasan mengapa IAC memilih Ranah Minang sebagai lokasi jamnas pertama di Pulau Sumatera. Padang Panjang yang menjadi lokasi penyelenggaraan, diyakini akan memuaskan dahaga mereka untuk mendapatkan hiburan tradisional, bisa menikmati kuliner yang dikenal enak, dan berwisata ke destinasi wisata yang begitu indah
"Kami menyelenggarakan kegiatan di bumi Ranah Minang ini karena kebudayaannya, dan suasana yang sejuk di Kota Padang Panjang," ujar Ketua Umum IAC, Suryo Wibowo.
Maka jangan heran, dari 250 anggota IAC yang hadir malam itu, berasal dari beragam daerah di Indonesia. Yang paling jauh, dari Bima, Nusa Tenggara Barat. Lalu ada dari berbagai kota di Jawa, Lampung, Palembang, Jambi, Bengkulu, Medan, Pekanbaru dan Aceh. Keinginan mereka hadir, selain bersilaturahmi dan mengukuhkan persaudaraan antarmereka selaku pemilik Suzuki APV, mereka butuh hiburan.
“Jamnas ini diadakan sekali tiga tahun. Ini kali pertama di Sumatera dan dipilih Padang Panjang sebagai lokasinya. Selain silaturahmi, kami adakan donor darah, hiburan tradisional Minang, doorprize, olahraga bersama dan konvoi ke lokasi wisata,” terang Herbi (41), anggota IAC dari Kota Padang
Wali Kota Padang Panjang, Fadly Amran menyambut gembira kedatangan rombongan besar ini. Efeknya akan sangat luar biasa bagi Kota Serambi Mekkah. Di samping semakin dikenal banyak orang, ekonomi masyarakat pun akan mendapat imbasnya.
"Saya sangat berterima kasih kepada IAC karena telah memilih Kota Padang Panjang untuk menyelenggarakan kegiatan ini. Silahkan singgah ke destinasi wisata di sini dan coba kuliner yang ada," ujarnya.
Anggota IAC telah memperlihatkan betapa bahagia dan bergairahnya mereka bisa datang ke Padang Panjang. Sama bergairahnya tatkala mereka menyaksikan tari-tarian yang disuguhkan Thata dan kawan-kawan.
#Maryulis Max/Kominfo Padang Panjang