SIAPA sich yang tidak kenal dengan Nasi Padang? Terkenal disajikan dengan rendang, ayam pop, gulai ikan atau telur dadar padat yang disiram dengan kuah gulai "Asam Padeh" yang lezat, membuat nasi Padang punya cita rasa tersendiri.

Nasi Padang adalah makanan yang berasal dari kawasan Minangkabau, Sumatera Barat. Suku Minangkabau adalah koloni berada yang terkenal dengan kekentalan adat istiadat serta taat pada ajaran Islam, agama yang secara turun temurun dianut oleh mayoritas penduduk asli Minangkabau. 

Namun, sebenarnya daerah di Sumatera Barat tidak hanya Padang saja. Padang adalah nama ibukota Provinsi Sumatera Barat. Banyak daerah lainnya, seperti Bukittinggi, Solok, Payakumbuh, Tanah Datar, Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Sijunjung dan sebagainya, yang juga memiliki makanan khasnya masing-masing.

Sejauh ini, masih Nasi Padang yang memiliki penggemar setia, tidak hanya di daerah Sumatera Barat, melainkan seluruh Indonesia. Dibuktikan dengan banyaknya Restoran Padang di berbagai daerah di Indonesia.

Lantas, apa yang menjadi keistimewaan dari Nasi Padang? Selain menikmatinya sebagai menu halal (tidak mengadung bahan yang diharamkan umat muslim, mengingat mayoritas orang Padang/ Minangkabau menganut agama Islam-red)  untuk makan siang, tidak ada salahnya mengetahui serba-serbi tentang Nasi Padang berikut ini. Disimak, yuk!

Sejarah Nasi Padang

Dilansir dari laman Greatnesia, ada temuan menarik yang ditinjau menurut dosen dan peneliti dari Universitas Leiden, Suryadi Sunuri.

Ia mengungkapkan, penggunaan nama “Restoran Padang” atau “Rumah Makan Padang” ditemukan pada sebuah iklan surat kabar yang terbit pada tahun 1937.

Disebutnya, pemilik rumah makan Padang itu bernama Ismael Naim. “Padangsch-Resrtaurant” merupakan persamaan dari istilah ” Restoran Padang ” yang dikenal di rantau pada zaman sekarang ini. Istilah tersebut terkait dengan pemakaian bahasa Belanda pada zaman kolonial. Jadi, bisa dikatakan popularitas masakan Padang sudah melegenda sejak zaman dulu.

Dari berbagai macam masakan Padang, Nasi Padang menjadi salah satu menu makanan yang terkenal. Kalau dikutip dari laman Sari Bundo, masakan Padang dulu hanya dijajakan di bawah sebuah tenda.

Kondisi ini kurang lebih sama seperti tempat penjual nasi kapau tradisional di Bukittinggi. Dulu, warung nasi Padang hanya sebuah pondokan beratap daun rumbia dengan tonggak bambu dan terpal.

Ada hal menarik lainnya yang bisa disimak dari sejarah Nasi Padang ini. Dulu, para pemilik usaha nasi Padang suka memberikan masyarakat ekonomi menengah ke bawah lauk pauk dengan cara dibungkus.

Konon, inilah yang menjadi asal mula Nasi Padang yang dibungkus porsinya lebih banyak dibandingkan makan di tempat.

Masyarakat miskin yang membeli makanan dengan dibungkus akan diberikan porsi dua kali lipat agar bisa makan bersama dengan keluarganya di rumah.

Hal ini karena dulunya masakan Padang di warung-warung nasi hanya bisa dinikmati oleh para penjajah Belanda.

Kekinian, Nasi Padang yang dibungkus disebut juga "Nasi Ramas" atau "Nasi Bungkuih", dimana dalam sebungkus nasi sudah lengkap dengan "Samba" atau lauknya sesuai pesanan, lengkap dengan sayur, sedikit kuah gulai, sedikit "Lado Giliang" atau cabe giling plus sedikit kerupuk merah. 

Istilah "Ramas" juga berlaku untuk makan di tempat, tentunya dengan "samba" yang langsung dicampur ke piring nasi, tidak dipisah sebagaimana hidangan yang bagi masyarakat Minangkabau telah sejak lama punya julukan berkelas, "Fransidiner" atau "French Dinner".

Seiring berjalannya waktu, "Nasi Ramas" Padang tidak lagi didominasi warga miskin. Seluruh kalangan saat ini menggandrungi Nasi Ramas (nasi bungkus-red) yang rata-rata menilai jauh lebih nikmat bahkan harum  lantaran dibungkus rapi dengan daun pisang. 

Lebih kekinian lagi, Nasi Padang khususnya yang warung nasinya berada di sekitar kampus, bahkan berani menjual Rp10.000,- bahkan Rp8.000,- per porsi/bungkus. Dalam hal ini tentu ada unsur humanis, mengejar kecepatan putaran jual beli harian dan tentunya besaran menu menyesuaikan dengan harga. Warung Nasi Padang bertarif ekonomis ini bisa dijumpai pada rata-rata daerah tingkat dua wilayah Sumatera Barat berikut sejumlah provinsi terdekat seperti di Riau, Jambi dan Bengkulu. 

Itulah sejarah singkat yang bisa diketahui tentang nasi Padang. Sejarah nasi Padang ini mungkin bisa berbeda-beda juga, tapi satu hal yang pasti bahwa saat ini Nasi Padang sudah sangat dinikmati oleh semua kalangan.

Lantas, sebenarnya apa saja menu yang terdapat dalam nasi Padang ? Simak ulasan berikutnya, ya!

Menu Favorit Nasi Padang

Saat ini, sudah banyak rumah makan Padang yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Umumnya, seporsi Nasi Padang dengan sepotong lauk akan diberikan kisaran harga mulai dari Rp18.000,- hingga Rp22.500,-. Itu berlaku umum pada warung nasi standar di wilayah Sumatera Barat, khususnya di ibukota provinsinya, Kota Padang. 

Varian dari menu nasi Padang juga bisa disesuaikan dengan selera masing-masing.

Nah, apa saja menu favorit nasi Padang yang biasanya diminati oleh orang-orang? Ini pilihannya, yaitu:

1. Rendang

Rasanya tidak lengkap ya, nasi Padang disajikan tanpa rendang? Nah, rendang pantas untuk dijadikan urutan pertama menu favorit dalam nasi Padang.

Rendang yang juga merupakan makanan tradisional dari Sumatera Barat biasanya dibuat dengan daging sapi dengan kuah khas yang mengandung santan dalam jumlah yang tinggi.

Dilansir dari Journal of Ethnic Foods, dulunya orang Minangkabau mengolah rendang sedemikian rupa agar memiliki umur simpan yang lama sehingga bisa disimpan dalam perjalanan jauh.

Nah, umur simpan rendang yang lama ini diduga disebabkan oleh bumbu-bumbu yang digunakan selama proses memasak.

Selain itu, ada filosofi menarik yang bisa diketahui dari proses memasak rendang.

Memasak rendang digambarkan tentang kesabaran, kearifan, dan keikhlasan. Sebab, proses memasak rendang itu bukan hal yang mudah.

Diperlukan pemilihan daging yang tepat, campuran bumbu, pengontrolan panas, lama pemasakan, dan teknik pengadukan yang tepat untuk menemukan cita rasa paling lezat dari rendang.

Tidak mengherankan kalau sampai sekarang rendang masih menjadi menu nasi Padang yang paling favorit. 

2. Ayam Pop

Menu favorit nasi Padang berikutnya yang juga terkenal, yaitu ayam pop. Menu ini biasanya hanya tersedia di restoran-restoran Nasi Padang skala besar dan ternama.

Lembut dan gurih membuat ayam pop berbeda dengan ayam goreng, ayam bakar, atau ayam gulai yang biasanya juga disajikan dalam nasi Padang. Apa yang menjadi kelebihan ayam pop?

Ayam pop memiliki tekstur yang empuk, rasa yang gurih, dan warnanya yang putih pucat. Warna pucatnya ini karena ayam pop hanya digoreng dalam waktu yang singkat.

Sementara itu, rasa gurih dari ayam pop didapatkan dari proses perebusan menggunakan air kelapa dan bumbu-bumbu, seperti jahe, lengkuas, serai, dan daun jeruk. Ayam pop akan semakin nikmat apabila disajikan bersama nasi hangat dan sambal.

Nah, asal-usul dari nama ayam pop ini memang belum diketahui secara pasti. Namun, banyak yang beranggapan kalau istilah ‘pop’ dalam ayam pop, artinya adalah populer.

Hal ini karena makanan khas Minang ini muncul sebagai varian baru dari ayam goreng, yang akhirnya banyak disukai oleh masyarakat.

3. Kalio Dagiang

Sering disamakan dengan rendang, tapi sebenarnya kalio ini menu nasi Padang yang berbeda.

Nah, apa perbedaan dari rendang dan kalio? Kalio Dagiang sering juga disebut rendang setengah jadi, karena masih berwarna kecokelatan dibandingkan rendang yang berwarna cokelat kehitaman.

Selain itu, perbedaan lainnya karena tektur kalio lebih lengket dan basah, dagingnya juga lebih alot, dengan aroma karamel yang kuat.

Sementara itu, rendang memiliki tekstur lebih kering dan kasar, serta punya aroma rempah yang tajam. Hal ini yang membuat pembuatan kalio lebih singkat dari rendang.

4. Gulai Kepalo Ikan

Gulai Kapalo Ikan (Gulai Kepala Ikan)  juga menjadi menu favorit Nasi Padang yang tak boleh dilewatkan!

Jenis ikan yang biasanya digunakan, yaitu ikan kakap. Nah, kelebihan dari gulai kepala ikan ini tentunya berasal dari kuahnya yang kental, gurih, dan nikmat.

Maka dari itu, lengkap rasanya menyajikan nasi putih hangat dengan gulai kepala ikan, serta dilengkapi dengan kerupuk yang renyah.

5. Dendeng Batokok

Anda penikmat dendeng? Jika iya, coba nikmati Nasi Padang yang dilengkapi dengan dendeng batokok.

Arti dari ‘batokok’ adalah dipukul. Dendeng batokok berisi daging sapi yang sudah direbus dengan bumbu, lalu dipukul-pukul sehingga dagingnya menjadi pipih.

Dendeng batokok paling nikmat apabila disajikan bersama sambal cabai hijau.

6. Tunjang

Tunjang atau kikil yang disiram dengan kuah gulai juga menjadi menu favorit nasi Padang.

Tunjang ini merupakan bagian dari kaki sapi yang diolah menjadi aneka sajian, terdiri dari kulit, tulang rawan, dan otot sapi.

7. Ikan Asam Padeh

Kuah asam padeh ini sangat identik dengan rasa rempahnya. Berbeda dengan makanan Padang lainnya, ikan asam padeh tidak menggunakan santan dalam pembuatannya.

Nah, "padeh" sendiri artinya adalah pedas. Sesuai namanya, ikan asam padeh ini terkenal dengan kuahnya yang pedas, asam, dan segar.

Itulah beberapa menu favorit nasi Padang. Menu-menu tersebut akan dilengkapi dengan gulai kuah nangka, daun singkong rebus, dan paru goreng agar semakin nikmat.

Melihat banyaknya menu yang bisa terdapat dalam nasi Padang, apakah kita tahu berapa banyak kalori yang terdapat di dalamnya?

Kalori nasi Padang tergantung pada jenis menu yang kita pilih dan seberapa banyak menu yang terdapat dalam piring.

Dilansir dari Fat Secret Indonesia, kira-kira 1 porsi Nasi Padang mengandung 664 kalori, dengan 15 gram lemak, 70 gram karbohidrat, dan 70 gram protein.

Tentunya, kalorinya akan berbeda apabila kita menyantapnya dengan pilihan lauk yang berbeda-beda, ya?

Meskipun kandungan kalori Nasi Padang cukup besar, tidak ada salahnya untuk sesekali mencoba menyantapnya.

Sebab, cita rasa dari Nasi Padang ini memang tidak ada duanya karena dilengkapi dengan filosofi dan sejarah menarik di baliknya.

#berbagai sumber/red





 
Top