PAYAKUMBUH, SUMBAR -- Tingginya angka stunting di Ranah Minang menjadi sorotan Ketua DPRD Sumbar, Supardi. Menurutnya fakta itu sangat kontras dengan konsep ketahanan pangan dalam kebudayaan Minangkabau.
“Budaya Minang pada intinya bicara masalah ketahanan pangan. Sumbar angka stuntingnya tinggi, seharusnya tidak boleh. Kita harus kembali dan mengembangkan konsep ketahanan tradisional kita yang pangannya kuat, barangkiang, batabek dan lain-lain,” ujar Supardi di sela-sela penutupan Pasar Seni Payakumbuh, Jumat (17/6/2022) malam.
Pasar Seni Payakumbuh berlangsung sejak Rabu (15/6/2022) hingga Jumat (17/6/2022), menampilkan beragam sajian kuliner dan seni tradisi dari Minangkabau. Rata-rata berupa kuliner yang mulai jarang ditemukan dewasa ini.
BACA JUGA: Pola Makan Baik, Status Gizi Anak Juga Baik
Menyikapi tingginya angka stunting di Sumbar, Supardi mengajak masyarakat untuk membangkitkan kembali kearifan lokal dalam hal ketahanan pangan. “Untuk membangkitkan kembali ketahanan pangan Sumbar, kita harus berkolaborasi,” imbaunya.
Senada, Kepala UPTD Taman Budaya Sumbar Hendri Fauzan mengatakan, kearifan lokal bisa menjadi kunci untuk menjawab krisis pangan yang kini menjadi perhatian dunia.
“Isu ketahanan pangan menjadi isi khusus saat ini. Tradisi lokal, seperti konsep ketahanan pangan tradisional Minangkabau dianggap mampu menjawab isu tersebut,” jelasnya. Karena itu, pihaknya terus mendukung dan memfasilitasi kegiatan-kegiatan serupa Pasar Seni Payakumbuh.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Saifullah mengatakan, pihaknya juga bertugas untuk melestarikan kuliner tradisional. “Masyarakat harus tahu bahwa banyak sekali masakan tradisional Minangkabau yang harus dilestarikan dan dikembangkan,” paparnya.
S Metron M, salah seorang kurator Pasar Seni Payakumbuh, mengatakan bahwa keseriusan untuk membangun ketahanan pangan di Sumbar dilanjutkan dengan program-program yang lebih masif dan melibatkan lebih banyak pihak. “Pasar Seni Payakumbuh adalah awal-mula untuk memberikan gambaran tentang kekayaan pangan dan masih bisa kita kembangkan secara berkelanjutan. Tujuan dari semua ini adalah untuk menciptakan masyarakat yang mandiri.”
#jpnn/red