PADANG -- Dinas Pertanian Kota Padang memprediksi terjadi peningkatan jumlah sapi kurban di tahun ini.
Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Syahrial Kamat mengatakan berdasarkan jumlah sapi kurban pada tahun sebelumnya yakni sekitar 7.100 ekor, maka tahun ini diprediksi meningkat sekitar 3 hingga 5 persen.
“Dengan melihat jumlah penduduk yang sudah bisa mudik dan juga melihat kondisi perekonomian yang sudah mulai membaik, kita prediksi sapi kurban akan meningkat dari tahun sebelumnya,” ungkapnya.
Meski ada peningkatan, stok sapi kurban dalam kondisi aman karena sapi yang dipilih untuk kurban adalah sapi lokal.
“Sapi kurban kita stok dari berbagai daerah mulai dari Pesisir Selatan, Dharmasraya, Tanahdatar, Padangpariaman dan insya Allah stoknya cukup untuk kurban,” ungkapnya kepada awak media di Padang, Rabu (18/5/2022) kemarin.
Sementara itu, Syahrial mengatakan di Kota Padang belum ditemukan sapi dengan penyakit mulut dan kuku (PMK), meskipun demikian, pihaknya tetap akan melakukan pemeriksaan terhadap sapi-sapi yang distok dari luar Kota Padang. Singkatnya, sapi kurban disterilkan dulu di tempat penampungan.
“Sapi-sapi yang datang dari luar tetap akan kita lihat surat-surat kesehatannya. Kemudian, di tempat penampungan sapi kurban tentu akan kita periksa seluruh sapinya, kemudian kita kasih standar mana sapi yang sudah layak untuk dijadikan sapi kurban secara kesehatan dan secara agama,” jelasnya.
Selanjutnya, sebulan menjelang Hari Raya Idul Adha seluruh petugas, baik penyuluh kemudian petugas kesehatan hewan dan para medis akan diturunkan ke lapangan.
“Sampai saat ini masih belum ada pos yang didirikan karena belum kita temukan sapi yang kena PMK. Tapi nanti seandainya ada terdeteksi kita akan coba rapat koordinasi dengan dinas terkait lainnya,” ungkapnya.
Ia menambahkan, tempat penampungan sapi korban di Padang tersebar di beberapa lokasi sperti di Kototangah, Lubukkilangan, Padang Timur dimana sapi kurban dari luar akan ditampung di beberapa titik tersebut.
#pdk/red